Mohon tunggu...
Yandra Susanto
Yandra Susanto Mohon Tunggu... Guru - Penulis, Pendidik, Ayah, Pendakwah

Nilai tertinggi seorang Manusia adalah ketika bisa memberikan manfaat kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memetik Hikmah Kisah Qurban Nabi Ibrahim dan Ismail as

1 Juni 2024   00:35 Diperbarui: 1 Juni 2024   01:03 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Readers! Assalamualaikum 

Bulan Zulhijjah sudah di depan mata. Bulan yang di kenal dengan bulan haji itu termasuk diantara bulan Haram yang di sebutkan Al-Qur'an. Bulan yang di istimewakan, dimana setiap perbuatan akan di lipat gandakan balasannya oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Selain di sebut bulan Haji, Bulan Zulhijjah juga disebut Bulan Qurban. Karena didalamnya ada risalah berkurban yang di perintahkan kepada setiap muslim yang memiliki kemampuan finansial. Ibadah Qurban di sandingkan dengan Ibadah Haji, yang waktu pelaksanaannya hanya di bulan Zulhijjah saja. Tepatnya di Tanggal 10 Zulhijjah. 

Risalah Haji dan Qurban ini sebenarnya adalah menapak tilas kembali sejarah ketaatan dua hamba Allah yang Mulia, yakni Nabi Ibrahim as dan putranya Nabi Ismail as. Kisah mereka ini di abadikan dalam dua ibadah istimewa yakni Haji dan Qurban hingga kepada ummat, Nabi Muhammad Saw.

Readers, kita takkan fokus pada ceritanya. Tapi lebih kepada esensi pelaksanaan kedua ibadah ini. Setidaknya ada tiga hal yang perlu kita cermati 

1. Bentuk ketaatan seorang hamba.

Baik ibadah haji maupun Qurban sebenarnya adalah perintah kepada setiap muslim yang diberi kemampuan oleh Allah untuk melaksanakannya. Perintah ini terkait dengan kecintaan kita kepada Allah dan Harta duniawi. Maka ketika masanya tiba, manusia itu akan di uji apakah cintanya kepada Allah mengalahkan cintanya kepada harta dan bendanya.

Untuk melaksanakan ibadah haji, selain kemampuan fisik, kemampuan finansial sangat menentukan. Biayanya sekarang puluhan juta rupiah. Bagi kebanyakan kita, puluhan juta rupiah seringkali adalah angka yang fantastis. Ini lah sebabnya banyak orang memiliki kekayaan ratusan juta bahkan milyaran tapi enggan untuk berhaji. Bukti dia lebih cinta kepada hartanya dibandingkan taat kepada perintah Allah.

Begitu juga Qurban, biaya kurban tahun ini berkisar di angka tiga juta hingga Lima juta rupiah untuk satu orang. Dibandingkan dengan haji ini jauh lebih rendah biayanya. Tapi lihat, diantara jutaan manusia, berapa banyak yang ikut berkurban. Inilah Wujud cinta kita kepada Allah dalam bentuk ketaatan atas perintahnya.

Kita lupa, bahwa semua yang kita punya adalah pemberianNya. "Sesungguhnya kami sudah memberi mu nikmat yang banyak, maka sholat dan berkurbanlah" (QS. Al Kautsar 1-2)

2. Membina Anak yang Sholeh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun