Mohon tunggu...
Yandra Susanto
Yandra Susanto Mohon Tunggu... Guru - Guru terbaik adalah yang mampu merubah iblis jadi malaikat, merubah maling jadi ustad

Impian tertinggi, berkumpul bersama orang tercinta di JannahNya nanti

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Alif: Ibuku Harus Sehat (Bag.5)

28 Februari 2023   18:16 Diperbarui: 28 Februari 2023   18:18 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Bagus. Dalam waktu dekat, tim advokasi dari Birma hukum Klan Panji akan segera menemuimu!" Ucap gadis itu dan mematikan telepon. 

Suasana dalam ruangan itu menjadi sangat hening begitu panggilan selesai. Hanya sesekali terdengar Isak Elvi yang masih menangis di lantai. Dia memandang Alif dengan penuh cemooh dan kebencian.

"Paman, kau harus segera meminta inspektur membawa bajingan kriminal ini ke penjara!" Teriak Elvi histeris.

Ali Akbar menarik napas panjang. Dia menatap keponakannya yang bodoh itu dengan tatapan sedih. Dia berpaling pada Alif dengan tataan rumit. Dia sekarang yakin bahwa sosok pemuda didepannya bukanlah tokoh biasa.

"Pak, Bukankah kamu tetap harus memberiku sebuah penjelasan?" Tanya Ali Akbar takut-takut.

Alif mendengus. "Menyia-nyiakan dan menelantarkan pasien selama lebih dari empat puluh delapan jam, memaki merendahkan keluarga pasien bertingkah semaunya karena dia kemenakan mu, apakah menurut anda saya keterlaluan dengan menampar keponakanm  Aku sedang mempertimbangkan, setelah rumah sakit selesai diakuisisi, kami akan menggugatmu dan keponakanmu ke pengadilan!"

Ali Akbar berkeringat dingin. Saat itu ponselnya bergetar. Ali Akbar langsung mengangkatnya melihat siapa yang menghubungi dirinya.

"Halo tuan, Robi. Ada apa sempat menghubungiku?"Tanya Ali Akbar dengan suara sangat sopan.

"Tidak apa-apa. Kami hanya ingin mengabarimu bahwa klan sudah menjual Rumah Sakit pada pihak lain beberapa menit yang lalu. Bagaimanapun kita berbisnis. Selama untungnya cukup transaksi dilanjutkan. Mungkin sebentar lagi bos baru akan sampai di sana, pandai-pandai lah dengan majikan barumu. Tapi sekiranya dia tak.menginginkanmu, kau boleh datang ke tempatku, aku takkan menyia-nyiakan dedikasimu pada klan kita selama ini!" Ucap suara berat di seberang sana.

Wajah Ali Akbar pucat. Dia melirik Alif. "Bisakah diberitahu siapa nama bos baru itu, Tuan?"

"Aku tak mengenalnya, dia membeli aset kita melalui tim hukumnya. Tapi saya tadi melihat aktanya, kalau tak salah namanya Alif...!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun