Mohon tunggu...
Juli Yandika
Juli Yandika Mohon Tunggu... engineer -

Visit my blog yandika7.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Demi Fajar dan Setiap Malam Kunanti

1 Desember 2017   10:04 Diperbarui: 1 Desember 2017   10:12 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demi Fajar , dan malam yang sepuluh

Demi rindu yang terbungkus rapi disetiap terbitnya mentari

Demi Fajar dingin yang kadang memelukku dan melepasku penuh peluh

Demi-Mu ya Allah yang memberiku nikmat, dan membangunkan-ku dari mati

Dan bila malam berlalu

Kunanti Fajar yang membeku

Tubuh yang selalu kurindu

Tak pernah mengeluh, disimpan rapi dalam kalbu

Demi Fajar, jika kau mendengar jeritan hati

Kupasrahkan rindu tetap terkubur dalam peti

Demi Fajar , dan malam yang sepuluh; esok nanti kan bakal

Pada demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal

... penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi

yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, ...

Seperti itulah rindu ini, dibangun terus membumbung nan tinggi

Tidak-kah tahu, dan kini demi kau Fajar tak ingin kubermain lagi denganmu

Ya Demi Fajar, dan setiap malam yang kunanti...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun