Mohon tunggu...
Yana Royana
Yana Royana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru/Pendidikan Matematika/Universitas Ahmad Dahlan

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG Prajab) Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Etnomatematika pada Masjid Agung As-Salam Taman Kurma Kota Lubuklinggau

11 Juli 2022   18:14 Diperbarui: 11 Juli 2022   18:19 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Matematika merupakan suatu bagian dari budaya dan sejarah (Fathani, 2009). Matematika dan budaya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipecahkan dan dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dimana unsur matematika yang terkandung pada budaya telah diterapkan oleh nenek moyang pada kelompok masyarakat itu sendiri. Sehingga etnomatematika merupakan sebagai alat komunikasi yang digunakan dengan baik  oleh sekelompok masyarakat sebagai ilmu pengetahuan dan budaya di dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Maran (2007) bahwa budaya merupakan cara yang paling unik bagi orang untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Keunikan budaya dapat dilihat dari aktivitas manusia atau kelompok masyarakat.  Seperti halnya kelompok masyarakat dengan budayanya masing-masing pasti memiliki khas atau keunikan tersendiri mulai dari cara berhitung, berpakaian, alat rumah tangga yang digunakan, alat-alat musik, makanan khas, dan bahkan arsitek bangunan rumah atau tempat-tempat ibadah yang ada di dalam masyarakat tersebut. Hal tersebut beraitan dengan budaya dan matematika yang dimana sering kita kenal sebagai "Etnomatematika".

Etnomatematika merupakan alat yang diterapkan oleh kelompok budaya tertentu yang mengandung unsur-unsur matematika dan menjadi kebiasaan masyarakat atau kelompok suku (D'Amrosio: 2007). Dimana kita ketahui banyak kelompok orang dan masyarakat yang menganggap bahwa konsep-konsep matematika merupakan hal yang abstrak dan sulit dipahami. Tetapi jika kita sadari bahwa matematika dapat bermanfaat dikehidupan sehari-hari kita dan membantu keberadaan serta kemajuan ilmu pengetahuan. Seperti pada kegiatan jual beli, arsitek pembangunan,pendidikan, teknologi dan lain sebagainya. Dalam mengkonseptualisasi matematika pada budaya masyarakat, terutama terlihat dari budaya dan seni. Sering kita jumpai dalam bentuk arsitek pembangunannya seperti halnya Masjid Agung As-Salam Taman Kurma Kota Lubuklinggau.

 Masjid Agung As-Salam Taman Kurma merupakan salah satu icon yang terletak pada pusat kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan. Dimana pemakaian pertama masjid tersebut yaitu pada bulan September 1997, Ramadhan 1427 H yang dipimpin Bapak Rajab Sandawi, dan pada masa pimpinan Bapak Ridwan Efendi sehingga berdirilah Masjid Agung As-Salam Taman Kurma Kota Lubuklinggau yang menepati area seluas 1,5 Hektar dengan berdirinya masjid yang bernuansa Kuning dan Biru Tua tersebut, serta lengkap dengan kubah dan menara masjid.

Pada bangunan masjid tersebut beberapa konsep etnomatematika sangat jelas jika kita amati dan telaah seperti konsep geometri bangun datar dan bangun ruang. Berdasarkan hasil observasi lapangan adapun objek geometri Masjid Agung As-Salam Taman Kurma Kota Lubuklinggau yaitu kubah masjid yang berbentuk bangun ruang seperti parabola, atap Paviliun/Pendopo (tempat istirahat pengunjung atau jama'ah) berbentuk bangun ruang Limas segiempat, ukiran kaligrafi berbentuk bangun datar lingkaran, konsep bedug dan tiang penyanggah masjid berbentuk tabung, tempat wudhu masjid berbentuk balok, konsep menara masjid berbentuk bangun ruang prisma segienam, keramik masjid berbentuk bangun datar persegi  dan  lain sebagainya.

Sehingga jika amati lebih dalam banyak sekali media dilingkungan siswa yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar matematika seperti budaya, struktur dan arsitek bangunan masjid Agung As-Salam Taman Kurma Kota Lubuklinggau yang dapat kita jadikan sebagai media dan sumber belajar bagi siswa, selain itu untuk memperkenalkan budaya kepada siswa dengan memahami konsep etnomatematika pada bangunan tersebut.

Terimakasih....:):):)

Daftar Pustaka:

D'Ambrosio. (2007). Peace, social justice and etnhomathematics. The Montana Mathematics Enthusiast, 25-34.

Fathani. (2009). Matematika Hakikat & Logika. Jakarta: Ar-Ruzz

Maran (2007). Manusia dan Kebudayaan: Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. PT. Rineka Cipta: Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun