Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Geriatric Millennial

Writer and gig worker. Skilled typist at emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketika Nyontek Saat Ujian Jadi Hal Lumrah

13 Juni 2025   14:03 Diperbarui: 14 Juni 2025   22:22 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menyontek (Shutterstock via KOMPAS.com)

Anak kami dua-duanya pernah mengeluh kalau ada teman yang mencontek mereka saat asesmen (ujian). Si teman sekarang tidak pernah lagi mencontek mereka, tapi mencontek dari buku. Juga makin banyak temannya yang saling bertanya bahkan bikin contekan yang ditaruh di tempat pensil. 

Di asesmen sumatif akhir tahun ini anak kami yang SMP bilang teman-temannya malah makin rame menconteknya. Kelas jadi berisik, tapi gurunya gak negur, sibuk di depan laptop.

Lalu kemarin ada orangtua teman anak yang beda kelas mengeluhkan hal sama. Teman-teman di kelas anaknya mencontek terang-terangan padahal ada guru di kelas. Dia juga mengeluh anaknya jadi down karena capek-capek belajar, tapi teman-temannya yang nyontek yang malah dapat nilai bagus.

Cari Ilmu Vs Nilai Bagus

Mungkin banyak dari orangtua yang gak ngerti buat apa sebetulnya kita mengirim anak ke sekolah. Ikut kebiasaan sosial, karena kewajiban sebagai orangtua, atau ngejar nilai biar anak dibilang pintar?

Guru Matematika sekaligus wali kelas SMA saya pernah tanya hal seperti itu di kelas, "Kalian itu ke sekolah sebenarnya mau ngapain? Numpang bengong, ketemu teman, atau nyari gebetan?" Tentu saja saya dan teman-teman menanggapinya dengan tertawa. Lalu beliau bilang lagi, "Jadi ngapain kalian ke sekolah kalau gak tahu mau ngapain?"

Baru setelah dewasa saya mengerti apa guna kita ke sekolah. Buat dapat ilmu. Matematika, misalnya, ternyata mata pelajaran ini related di semua aspek kehidupan. Dipakai oleh ibu rumah tangga sampai ibu kantoran. Ngatur uang belanja, ngitung kebutuhan skincare, alokasi jajan anak, sampai kebutuhan refreshing juga pakai matematika kalau tidak mau besar pasak daripada tiang.

Pun kalau sedang gerhana matahari, kita akan ingat pelajaran IPA bahwa gerhana matahari terjadi karena posisi bulan menutupi cahaya matahari yang jatuh ke bumi. Bukan karena mataharinya dimakan buto ijo seperti kata orangtua jaman kuno.

Segitu bergunanya ilmu yang kita dapat di sekolah, maka idealnya kita orangtua mestinya menanamkan kalau sekolah itu untuk cari ilmu, bukan sekadar cari nilai.

Nilai bagus akan kita dapat kalau betul-betul memahami ilmu yang diterima di sekolah. Ironisnya, saya menemukan ibu-ibu yang mendorong anaknya dapat nilai bagus dengan menghalalkan segala cara.

Belajar di Tempat Les

Tahun lalu di sekolah anak perempuan kami pernah terjadi kehebohan. Saat asesmen tengah semester beberapa murid ketahuan membawa contekan. Makin membagongkan karena contekan itu berasal dari tempat les. Entah bagaimana tempat les dapat bocoran soal-soal ujian. Soal itu kemudian dijual kepada murid peserta les.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun