Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Amankah Anak SD Punya Grup WhatsApp Tanpa Melibatkan Orang Tua atau Guru?

4 Desember 2022   17:05 Diperbarui: 5 Desember 2022   09:01 2242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi WhatsApp user (slashgear.com)

Ada alasannya platform berbagi video dan media sosial seperti YouTube, TikTok, Instagram, Twitter, dan Facebook menetapkan batas minimum usia pengguna 13 tahun.

Aplikasi pesan instan WhatsApp juga sama, mensyaratkan usia paling muda 13 tahun, walau anak saya yang berusia 10 tahun sudah punya nomor WhatsApp sendiri dan berada dalam grup bersama wali kelas dan teman-teman sekelasnya, yang terpisah dari grup orang tua-guru.

Tiga bulan sebelum pelaksanaan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) wali kelas minta semua siswa di kelasnya yang menjadi peserta ANBK tergabung di satu grup WhatsApp untuk memudahkan sang guru mengirim tautan soal Quizizz.

Sebelumnya, walau sudah punya ponsel sendiri, dua anak kami belum bisa meng-install WhatsApp karena belum kami belikan simcard. Penggunaan ponsel cuma bisa dilakukan lewat jaringan WiFi di rumah.

Pembatasan menggunakan ponsel, pesan instan, dan aplikasi yang kami lakukan sering dianggap aneh bagi banyak orang tua. 

Mereka menganggap ponsel, media sosial, dan berbagai aplikasi yang tersedia di Play Store (dan App Store) adalah jalan menuju kedamaian. Dengan dibolehkan mengakses apa saja, anak jadi anteng dan tidak merepotkan. Suasana rumah yang tenang dengan anak yang anteng sangat didambakan orang tua yang bekerja atau yang kewalahan mengurus rumah tangga dengan banyak anak.

Hal ini dikuatkan oleh riset dari Neurosensum, perusahaan riset berbasis kecerdasan buatan, mengungkap bahwa para orang tua memberikan akses media sosial kepada anak di bawah 13 tahun agar anak sibuk dan orang tua dapat fokus mengerjakan pekerjaan mereka.

WhatsApp dan Pandemi

Statista mencatat pada tahun 2022 WhatsApp jadi platform pesan instan terpopuler di dunia dengan 2 miliar pengguna aktif setiap harinya, mengalahkan WeChat dan Facebook Messenger.

WhatsApp memang aplikasi utama yang digunakan selama pandemi saat sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tahun ajaran 2020/2021 dan 2021/2022. Banyak orang tua yang akhirnya membelikan ponsel untuk anak dengan alasan berikut.

1. Orang tua harus bekerja. Bila anak terus-terusan meminjam ponsel orang tua, maka pekerjaan orang tua dan pembelajaran anak sama-sama terganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun