Kawan-kawan saya yang mengelola situs fiksi ilmiah dan fantasi bernama ceritera.net mengungkap bahwa kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber di Mampang Prapatan, Jaksel menyulitkan mereka.
Kebakaran itu terjadi pada 2 Desember 2021, tapi sampai kemarin (14/12) situs belum bisa diakses karena hostingnya masih terdampak kebakaran di gedung itu.
Banyak penulis yang sudah harus dibayar, tapi control panel untuk pengaturan website mereka masih mati. Maka keterlambatan penghitungan dan pembayaran untuk penulis tidak bisa dihindari.
Kawan saya yang lain yang bekerja di penyedia layanan hosting dan domain di Jogya menuturkan bahwa data center dan server mereka juga berada di Gedung Cyber.
Saat kebakaran terjadi, server dan data center mati menyebabkan banyak domain yang menggunakan hosting di server mereka tidak bisa diakses.Â
Mereka lalu melakukan pemindahan server secara otomatis. Apesnya, listrik di lantai 3 tempat server berada dimatikan total dan ditutup polisi. Pemindahan server dan data menjadi terhambat karena polisi minta bukti "kepemilikan" server dan data center yang ada di lantai 3.Â
Sementara menunggu pemindahan otomatis ke lokasi lain, perusahaan tempat kawan saya bekerja mengirim tim ke Jakarta guna memindahkan server dan data secara manual.
Gedung Cyber bukan kali pertama ini kebakaran. Melansir kompas.com kebakaran juga pernah terjadi pada 2014 dan 2015.Â
Kebakaran kali ini berdampak besar karena memakan satu korban jiwa akibat menghirup asap pekat. Pun menyebabkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di beberapa sekolah yang tersebar di beberapa daerah sempat ditunda. Data center ANBK yang berada di Gedung Cyber sempat mati.
Beberapa aplikasi dari perusahaan teknologi juga sempat tidak bisa diakses, termasuk aplikasi saham IPOT dan dompet digital ShopeePay.
Kenapa gedung yang menyimpan server dan data center bisa kebakaran sampai tiga kali? Padahal korsleting listrik yang jadi penyebab Gedung Cyber kebakaran sangat mudah dihindari.
