Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Titip Salam Buat Denny Sakrie, Om Bens!

30 November 2021   14:28 Diperbarui: 30 November 2021   15:10 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul buku yang memuat artikel-artikel Bens Leo semasa jadi wartawan di Majalah Aktuil. Foto: kompas.id

Saya tahu Bens Leo pada tahun 2001 saat masih kuliah. Di kelas ilmu jurnalistik, ada pembahasan tentang musabab tutupnya Anita Cemerlang, padahal majalah itu sangat populer di akhir 1985-an bersama Gadis, lalu mengekor di belakangnya Aneka Yess! yang terbit tahun 1990.

Kompasianer Ayah Tuah adalah salah satu cerpenis di Anita Cemerlang sebelum majalah itu bubar tahun 2000 saat dipimpin oleh Bens Leo sebagai pemimpin redaksi.

Dosen saya, Ibu Yuli Nugraheni, bilang kalau kami ingin tahu tentang dunia musik, carilah referensi dari sudut pandang Bens Leo. Kebetulan saya suka musik jadi saya turuti pesan dosen saya itu.

Salah satu musikus kesukaan saya adalah Indra Lesmana, sayapun baca ulasan Bens Leo tentang Indra Lesmana.

Bens Leo bilang Indra dan bandnya Krakatau telah merevolusi genre jazz di Indonesia. Dia mengatakan Indra berhasil membuat makin banyak orang tertarik pada jazz dengan terjualnya album Reborn sebanyak 95.000 copy di tahun 2001.

Pun saat Aerosmith batal manggung di Jakarta pada 2013, saya membaca berita dimana Bens Leo jadi narasumbernya. Dia bilang batalnya Aerosmith manggung adalah hal biasa, bisa karena personilnya sakit atau promotor yang tidak bisa memenuhi syarat dari musisi. Yang penting promotor tidak rugi.

Pengamatan Bens Leo tentang musik tidak pernah menghakimi siapapun. Sisi negatif penyanyi dan pemusik dia uraikan dengan sudut pandang positif sehingga tidak membuat yang baca jadi makin murka.

Waktu ormas Islam garis keras (yang telah dibubarkan pemerintah) menentang kedatangan Lady Gaga pada Mei 2012.

Bens Leo dan Denny Sakrie bilang batalnya konser Lady Gaga bisa membuat nama Indonesia jelek karena dianggap sebagai negara yang tidak aman karena menolak seorang penyanyi untuk konser.

Kurang keras, Om Bens! Tapi begitulah, Bens Leo melihat selalu dari sudut pandang musik, pantang dicampur ke urusan politik.

Semasa saya kuliah akses internet di ponsel masih mahal. Ponselnya juga belum smart, jadi saya pakai telkomnet instant di rumah untuk mencari lirik lagu dan mencari berita musik yang diulas Bens Leo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun