Waktu itu ada jargon, sekarang mungkin masih berlaku juga,Â
Kalau punya kenalan "orang dalam" urusan kita bakal seperempat kali lebih mudah. Urusan bakal berlipat sangat mudah kalau kita juga punya tampang kece dan berduit.
Itulah alasan warga terus-menerus memintanya jadi ketua RT. Urusan administrasi kependudukan semua beres di tangan beliau hanya dalam hitungan hari. Warga tinggal duduk manis, dokumen sampai di rumah dengan selamat.
Kalau ganti ketua RT, si RT yang baru bakal kesulitan beradaptasi lagi dengan staf kelurahan dan kecamatan. Warga bakal repot mengurus administrasi kalau ketua RT-nya tidak kenal orang dalam.
Pak RT sudah lama tidak disapa dengan namanya. Orang-orang memanggilnya dengan "Pak RT". Orang yang lebih tua atau seusia memanggilnya cukup dengan "Te".
Sampai akhir hidupnya beliau masih menjabat sebagai ketua RT. Beliau meninggal karena serangan jantung sepulangnya dari kelurahan mengurus surat pindah warganya yang akan pindah ke Tangerang.
Saat meninggal beliau berusia 55 tahun dan sudah menjabat ketua RT selama 18 tahun.