Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Ketahanan Musik Indie Saat Label Mayor Goyah di Era Digital

12 September 2021   13:40 Diperbarui: 13 September 2021   19:17 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Label rekaman di dunia masih dikuasai oleh Universal Music Group, Sony Music Entertainment, dan Warner Music Group sebesar 90% dari total penguasaan di industri musik. Sisanya milik label indie.

Logikanya, jika seorang musikus ingin populer dan mendulang banyak uang, dia harus bergabung dengan label mayor yang menguasai pangsa pasar, namun faktanya tidak demikian.

Laba

Dahulu pada masa lagu dijual dalam bentuk kaset dan CD, penyanyi dapat royalti 10-14% dari harga jual suatu lagu/album. Sedangkan pencipta lagu dapat 8-10%.

Pendapatan musisi mungkin boleh dimirip-miripkan dengan novelis yang dapat 5-15% dari harga jual yang ditetapkan penerbit mayor.

Musisi indie bertahan karena mereka tidak mementingkan berapa profit yang didapat sebagaimana label besar.

Musik bagi musisi indie adalah bagian dari kreativitas manusia yang secara total dilakukan untuk memenuhi hasrat seni (musik) dalam jiwa mereka. Kalau dapat untung besar, syukur, kalau tidak, it's okay, yang penting musik yang mereka buat dinikmati oleh banyak orang secara luar.

Musisi indie bahkan tidak memusingkan apakah lagu mereka dibajak atau tidak. Malahan mereka banyak membagi-bagikan lagu-lagunya secara gratis.

Digital

Para musisi indie mengusung konsep DIY (do it yourself) dari membuat lagu, merekam, mengemas, hingga mengedarkannya.

Memproduksi musik secara mandiri (independen/indie) tanpa bantuan label mayor amat mudah dilakukan dengan dukungan teknologi digital.

Sejak penjualan album fisik mati di 2014, label mayor goyah. Label di luar naungan Universal, Sony, dan Warner bahkan tumbang bak pohon di pinggir jalan kena angin kencang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun