Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

LINAC dan Antrean Panjang Radioterapi Pasien Kanker

9 Mei 2021   14:10 Diperbarui: 9 Mei 2021   14:39 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instalasi mesin LINAC di RSUP Sardjito. Foto: kanal YouTube Steven Neo

Harga satu mesin radioterapi dapat mencapai Rp72 miliar, jadi tidak semua rumah sakit mampu membelinya. Menurut Direktur Utama RS Kanker Dharmais, Abdul Kadir, total mesin radioterapi di Indonesia per Februari 2020 berjumlah 68 unit. Mayoritas dimiliki oleh rumah sakit di pulau Jawa.

Enam puluh delapan mesin radioterapi dibandingkan dengan 396.914 orang jumlah pasien kanker di Indonesia, amatlah sedikit. 

Data dari Globocan yang dilansir kompas.com, pada 2018 angka kasus baru kanker di Indonesia ada 348.809 dan meningkat jadi 396.914 kasus pada 2020.

Menurut dokter Ericko Ekaputra, spesialis onkologi radiasi di RS Sardjito, yang Alhamdulillah bersedia menjawab kecerewetan saya ditengah-tengah kesibukannya, mesin radioterapi di RS itu harus diperbaiki oleh teknisi dari pabrik yang memproduksinya di Jerman.

Rumah sakit akan menghubungi pabrik lalu teknisi dari pabrik akan memandu staf teknik memperbaikinya.

Entah karena perjanjian atau teknologinya belum dikuasai teknisi Indonesia, pabrik tidak mengizinkan selain teknisi mereka mengutak-atik mesin tersebut.

Maka jika mesin ngadat atau malfungsi, butuh waktu minimal setengah hari untuk menunggu mesin itu berfungsi normal lagi.

Setengah hari bagi pasien kanker adalah waktu yang melelahkan sekaligus menyakitkan. Pasien kanker tidak mengonsumsi morfin saat terapi, jadi mereka harus menahan sakit selama menunggu.

Tablet morfin sebagai penghilang sakit punya efek berbeda bagi tiap pasien. Ada yang hilang sakitnya dan bisa beraktivitas seperti orang sehat, ada juga yang hilang sakitnya sekaligus hilang kesadaran seperti pecandu narkoba yang sedang nge-fly.

Karena itu morfin bagi pasien kanker hanya dikonsumsi jika benar-benar dibutuhkan, meski ada pasien yang dibolehkan menelan morfin setiap hari, tergantung pemeriksaan dokter.

Selama tiga bulan almarhumah adik ipar saya melakukan terapi radiasi, mesin LINAC-2 sudah tiga kali ngadat. Syukurlah mesin yang dia pakai adalah LINAC-3 yang belum pernah rusak, sehingga tidak perlu antre sampai dini hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun