Para ekstremis dan radikalis sangat yakin dengan kekukuhan Telegram membela hak privasi penggunanya, kata peneliti Institute for Policy Analysis of Conflict, Navhat Nuraniyah. Jadi aplikasi itu dianggap paling aman untuk mereka berinteraksi.
Rusia dan Pakistan juga memblokir Telegram karena mencium gerakan terorisme didalamnya. Namun Rusia mencabut blokir itu sejak Juni 2020, sedangkan Pakistan belum membuka blokir itu sejak dua tahun lalu.
Indonesia juga pernah memblokir Telegram pada 2017 karena ada aktivitas terorisme di dalamnya seperti mengajarkan cara membuat bom.
Surga Film Bajakan
Kemampuan mengirim file sampai 2GB di Telegram juga menjadikannya surga film bajakan. Pengguna cukup bergabung di grup lalu tonton film atau video yang ada disana, bisa online atau diunduh lebih dulu.
Di India Telegram jadi aplikasi paling populer karena film bajakannya itu. Selama pandemi, orang yang menonton acara bajakan di Telegram meningkat sampai 11 kali lipat.
Di Indonesia? Sama saja. Saya pernah dapat info dari teman kalau mau menonton film-film Netflix cari saja di Telegram. Sudah ada subtitle bahasa Indonesia pula.
Terserah saja kalau mau nontkn film ilegal atau legal. Mungkin keuangan orang Indonesia belum mampu untuk berlangganan streaming film resmi. Tapi, Kemkominfo akan memblokir akun Telegram yang ketahuan membagikan film bajakan, bahkan Telegram itu sendiri akan diblokir lagi jika tidak menghapus akun-akun pembagi file bajakan.
Pornografi
Apple sempat menghapus Telegram dari App Store pada 2018 karena banyak konten pornografi anak. Namun penghapusan itu hanya beberapa pekan saja, sekarang Telegram sudah dapat diunduh dari App Store.
Pada 2017 sempat marak stiker porno di Telegram yang oleh Kemkominfo diminta dihapus dari Telegram. Kini pelaku penyebar video porno artis GL juga mengaku mendapat video syur itu dari grup Telegram bernama GC Family.
Siapa, sih, artis GL itu? Saya juga nggak tahu, tidak pernah nonton sinetron sejak era Bella Saphira, hemm!
Makedonia Utara juga mengalami masalah sama. Perdana Menteri Zoran Zaev sudah memberi wacana pemblokiran Telegram jika penyebaran pornografi masih merajalela.