Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Sebab Tuyul Takbisa Mencuri di Brankas Bank dan ATM

5 Maret 2021   13:54 Diperbarui: 5 Maret 2021   14:50 14198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: fin.co.id

Uang di mesin ATM ditaruh dalam kotak yang berpenjepit besi dan bertumpuk-tumpuk. Tuyul kesulitan mengambil uang dengan kondisi demikian.

Sudah jadi kebiasaan tuyul sejak zaman Majapahit bahwa dia hanya mengambil uang satu lembar saja dari tiap rumah. Setelah sukses mencuri selembar dari satu rumah, dia akan pindah ke rumah lain. Begitu tiap hari yang si tuyul lakukan. 

Kalau kita menyimpan uang dalam bentuk gepokan atau bundel, itu juga tidak akan diambil. Nanti ketika uang itu kita ambil selembar, maka lembaran yang sudah lepas dari bundelnya itu yang akan diambil si tuyul. Hanya selembar, tapi tiap hari.

Uang yang diikat dengan karet gelang juga tidak akan diambil oleh tuyul. Mungkin ribet kalau harus membuka karetnya dulu, keburu ketahuan.

Kalau si tuyul ketahuan dan tertangkap lalu dia disiksa, maka yang sakit bukan tuyulnya, tapi pemiliknya. Maka itu tuyul tidak ada yang mencuri di bank dan ATM karena kalau ketangkap satpam dia bisa digebuki habis-habisan. Yang kesakitan dan babak belur ya si pemilik tuyul. Maka itu pemilik tidak mau menyuruh tuyul mencuri di tempat umum yang risiko tertangkapnya besar.

Duit yang dicuri tuyul juga tergantung kemampuan si pemilik. Jika pemilik hanya mampu memberi "makan" tuyulnya seharga Rp20rb, maka uang yang akan dicuri tuyul pun hanya lembaran Rp20rb. Jika si empunya bisa memberi "makan" seharga Rp100rb, tuyul akan mencuri lembaran Rp100rb.

Biasanya soal "makan" ini tergantung kesepakatan dengan dukun yang menyewakan tuyul.

Khusus untuk bank, tentu saja bank juga pakai penangkal, memang dikira zaman milenium begini sudah tidak ada yang pakai gitu-gituan? Masih banyak.

Percaya atau tidak, kantor dan gedung-gedung tinggi di Jakarta dan sekitarnya punya penangkal untuk mengatasi hal-hal yang tidak bisa ditangani polisi, pemadam kebakaran, satgas Covid-19, Satpol PP, walikota, bahkan presiden.

Waktu dibangunnya saja masih banyak yang menanam kepala kerbau dan sejenisnya untuk tumbal dan penangkal supaya aman dari "serangan" mahkluk halus.

Salah satu cara menghalau kedatangan tuyul adalah dengan menanam beberapa pohon palem merah di seputar rumah, kantor atau gedung

Salah satu cara menghalangi tuyul mengambil uang kita di rumah, yaitu dengan menaruh bawang putih tunggal dan cermin dalam tas atau di dompet dan lemari berisi uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun