Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pandemic Fatigue Menerpa Kelas Menengah

4 Desember 2020   12:40 Diperbarui: 5 Desember 2020   09:33 4968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: boredpanda.com

Menurut Bank Dunia, dalam laporan "Aspiring Indonesia: Expanding the Middle Class" yang terbit Januari 2020, kelas menengah adalah mereka yang sudah terbebas dari kerentanan ekonomi, namun belum sekaya para pemilik modal.

Seperti halnya kelas atas, kelas menengah juga memasukkan liburan ke dalam pengeluaran rutin mereka, hanya saja liburannya tidak mewah. Belanja ke mall, staycation di hotel dan resort, atau jalan-jalan ke negara-negara tetangga.

Namun pada saat semua serba terbatas dan dibatasi karena pandemi, kelas menengahlah yang paling mudah terkena pandemic fatigue.

Pandemic fatigue adalah kelelahan fisik dan mental akibat pandemi yang tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir.

Orang-orang kelas menengah bisa bekerja dari rumah tapi merasa terbebani dengan anak yang juga sekolah dari rumah karena tiada bisa menyewa guru privat beserta jaminan kesehatan untuk guru tersebut.

Mereka juga bisa pergi liburan tapi masih harus bercampur dengan banyak orang dalam perjalanan atau di tempat liburan tersebut, menyebabkan was-was dan harus tes usap sekembalinya dari liburan.

Sementara jika memilih di rumah saja fasilitas hiburan yang ada di rumah juga serba nanggung. Jika di rumah orang kaya ada kolam renang, bioskop, dan studio musik pribadi, maka di rumah kelas menengah "hanya" ada home theater, konsol game, dan buku-buku bacaan. Hampir setahun pandemi melanda maka jemu dan jenuhpun menerpa.

Pandemic fatigue dapat menyebabkan orang mengabaikan protokol kesehatan, saking bosannya. 

Dipicu lagi karena melihat orang lain tidak pakai masker, berkumpul bikin acara ini-itu, dan tidak mencuci tangan atau menyemprotkan desinfektan ketika masuk ke tempat umum.

Protokol kesehatan yang diabaikan akan membuat pandemi bertambah lama karena yang tertular makin banyak.

Semua orang dari kalangan manapun sebenarnya mengalami pandemic fatigue karena kehidupan tidak sebebas dulu. Tidak bisa menggelar party, reuni, atau sekedar ngopi-ngopi cantik di kafe. 

Orang miskin juga makin sulit mencari duit karena banyak hal. Tapi orang miskin sudah terbiasa dengan hidup mereka yang serba terbatas dan dibatasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun