Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pinjam KUR dan Diaudit Saat yang Lain Terima BLT

22 November 2020   16:19 Diperbarui: 23 November 2020   22:33 2407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Tumisu dari Pixabay

Tiga hari lalu saya didatangi oleh dua orang auditor dari BRI Yogya, satu lelaki satu perempuan, karena saya adalah peminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR) di BRI Unit Muntilan.

Kedatangan mereka mendadak pada pagi hari saat saya sedang membantu anak-anak belajar untuk PJJ dan berbarengan dengan kedatangan tukang sayur langganan. Terpaksa tukang sayur saya tinggal dulu demi menerima auditor itu.

Auditor perempuan, yang namanya tidak saya ketahui karena dia memperkenalkan dirinya tepat ketika tukang sayur berteriak memanggil, bertanya kenapa saya tidak membayar cicilan bulan lalu.

"Apakah usahanya macet, Bu?" begitu tanyanya.

Tidak bayar cicilan bagaimana, wong waktu saya terima duit dari BRI itu langsung dipotong untuk cicilan tiga bulan pertama. 

Jadi waktu menerima uang pada 26 Agustus 2o2o, pada saat itu juga cicilan untuk bulan Agustus-Oktober sudah dipotong dari duit yang saya pinjam. Sedangkan untuk cicilan November sudah saya sisihkan di Simpedes sehingga ketika jatuh tempo saldo di Simpedes itu akan terdebet otomatis untuk bayar utang.

Mendengar jawaban saya itu sang auditor perempuan manggut-manggut dan mencatat di bukunya. Entah dia cuma ngetes atau memang ada kekeliruan data, whatever. 

Lalu dia bertanya jaminan apa yang saya berikan untuk ambil KUR? Saya bilang BPKB dua motor.

Soal jaminan BPKB ini unik juga. Awalnya saya ingin menjaminkan BPKB mobil namun marketing BRI yang bernama Febri menyarankan agunan yang nilainya lebih kecil karena nilai mobil itu jauh diatas pinjaman yang saya ajukan, yakni Rp30jt.

Akhirnya diserahkanlah fotokopi BPKB motor kepada Febri. Satu motor keluaran tahun 2010, satu lagi keluaran 2014. Sesungguhnya tidak layak dua motor ini jadi jaminan karena sudah jadul. Tapi Febri bilang tidak apa-apa. 

Saya tidak tahu apakah jaminan untuk KUR memang demikian atau karena Febri percaya pada kami. Dua auditor itu juga tidak mempermasalahkan nilai jaminan yang kami berikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun