Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

TikTok, Diblokir Indonesia Sampai India dan Tetap Bahagia Walau Akan Diblokir Amerika

5 Agustus 2020   17:10 Diperbarui: 5 Agustus 2020   22:22 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari forbes.com

Masih ingat Bowo Alpenliebe alias Bowo TikTok? Pada 2018 Bowo tersohor sebagai artis TikTok karena kemahirannya menirukan semua gerakan tari yang tersedia di aplikasi TikTok. Tapi kini remaja bernama asli Prabowo Mondardo itu sudah tidak eksis lagi karena akunnya diblokir oleh TikTok. 

Sebelum TikTok memblokir akun Bowo, TikTok sendiri pada 3 Juli 2018 lebih dulu diblokir oleh Kemkominfo karena konten porno dan pelecehan agama yang marak didalamnya. Namun pada 10 Juli 2018, blokir itu dicabut dan rakyat Indonesia kembali bahagia menikmati main TikTok. 

Saking bahagianya, ada kepala dinas di Bondowoso yang dicopot gara-gara terlalu bahagia berjoget TikTok sampai naik meja. Pun bahagianya Gisel dan Gempi menjadi artis paling populer di TikTok pada 2019 dengan jutaan followers. 

Tapi kebahagiaan itu tidak dirasakan oleh Bowo Alpenliebe karena akun TikToknya tetap tidak kembali. Lima kali membuat akun, lima kali pula ditolak TikTok. Yah, mungkin rejekimu bukan di TikTok, Nak. Mungkin kau akan jadi programmer di Microsoft karena kabarnya Microsoft akan membeli TikTok. 

Sebenarnya "agak tidak nyambung" andai Microsoft jadi mengakusisi TikTok yang asalnya dari China itu. Microsoft adalah perusahaan software dan video game, sedangkan TikTok masuk kategori media sosial, tepatnya social-video sharing app alias aplikasi berbagi video, seperti YouTube. 

Kalau Facebook (dahulu) mengakuisisi Instagram dan WhatsApp, masih nyambunglah ya, karena Instagram sama-sama medsos seperti Facebook dan WhatsApp adalah layanan pesan instan yang menggunakan nomor ponsel untuk login, sama seperti Facebook yang juga bisa login menggunakan nomor ponsel. 

Lalu kenapa Microsoft ingin membeli TikTok? Selain karena Presiden Trump yakin bahwa TikTok dipakai pemerintah China untuk mematai-matai warga Amerika, Microsoft juga belum punya layanan hiburan. 

Meski punya konsol game Xbox tapi hanya kalangan tertentu yang membeli konsol game, kebanyakan orang ingin main medsos. Microsoft hanya punya LinkedIn yang tertinggal dari YouTube, Facebook, dan TikTok itu sendiri. 

Tapi faktor paling utama kemungkinan adalah "perintah" Presiden Trump untuk membeli TikTok dalam waktu 45 hari atau dia akan memblokir TikTok. Seperti diketahui China dan Amerika memang terlibat perang dagang yang berimbas pada politik. China yang menjelma menjadi kekuatan ekonomi dunia baru tentu membuat gerah Amerika. 

Bukan di Amerika saja, sentimen ekonomi anti-China juga terjadi di India karena barang impor murah China membanjiri pasaran. Dan pemblokiran TikTok di India akhirnya dipicu oleh gugurnya 20 tentara India saat bentrok dengan China di perbatasan Himalaya menjadi pendorong pemerintah India. Padahal di India TikTok telah diunduh sebanyak 611 juta kali yang menjadikannya pasar terbesar TikTok. 

Lalu berapa duit yang akan digelontorkan Microsoft untuk membeli TikTok? Belum jelas, namun ByteDance selaku pemilik TikTok menginginkan harga US$ 50 miliar atau Rp 725 triliun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun