Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tahun Ajaran Baru Murid Akan Tatap Muka di Sekolah Seminggu Sekali

24 Juni 2020   09:47 Diperbarui: 24 Juni 2020   09:47 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah anak saya di SD Negeri kemungkinan akan menggelar belajar-mengajar tatap muka mulai tahun ajaran baru yang dimulai pada 13 Juli 2020.

Sewaktu pembagian rapor kemarin, walikelas mengatakan bahwa tahun ajaran baru nanti sekolah tidak sepenuhnya tutup karena kegiatan belajar-mengajar akan dilakukan setiap satu minggu sekali terutama untuk murid kelas 1-3 yang masih kesulitan belajar dari rumah.

Tatap muka sekali dalam satu minggu ini dilakukan bergantian. Senin, mungkin, yang masuk kelas satu. Selasa untuk kelas dua. Rabu untuk kelas tiga, dan seterusnya. Kebetulan hari sekolah  memang Senin-Sabtu.

Kemarin saya lihat di sekolah sedang dibuat tempat cuci tangan baru dan walikelas memperlihatkan stok desinfektan yang disimpan di ruang kesenian. Toilet putra juga sedang di renovasi. 

Saya agak lega karena sekolah sudah mempersiapkan protokol kesehatan. Belum 100% lega karena Gubernur Ganjar bilang Kabupaten Magelang masih zona merah.

Darimana sekolah negeri dapat biaya untuk mempersiapkan protokol kesehatan?
Dari iuran orang tua yang dibayar setahun sekali melalui komite sekolah. 

Dana BOS tidak cukup karena habis untuk operasional sekolah (internet, listrik) dan membayar guru honorer. Di sekolah anak saya ada 14 guru honorer, belum termasuk para pelatih ekstrakulikuler dan pegawai tata usaha.

Mendikbud Nadiem sendiri memberi syarat salah satunya adalah sekolah harus dapat izin orang tua sebelum dibuka kembali dan harus berada di zona hijau.

Kalau soal izin saya yakin mayoritas orang tua setuju. Mereka sendiri sudah pusing akan keberadaan anak-anak yang homeschooling. Seminggu sekali merupakan waktu yang ideal. Orang tua tidak terbebani harus mengajari anak tiap hari tapi tidak sekhawatir kalau anak masuk sekolah tiap hari.

Tetapi, keputusan masuk sekolah seminggu sekali ini masih harus dibicarakan lagi dengan komite sekolah dan para ketua paguyuban kelas yang mewakili orang tua menyangkut teknis pelaksanaannya. Pun harus disetujui gugus tugas dan kepala daerah.

Apalagi anak SD masih sulit disiplin, tidak seperti anak SMA yang sudah tahu apa itu new normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun