Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggugah Kesadaran Berhaji dari Penundaan Umrah

28 Februari 2020   14:26 Diperbarui: 28 Februari 2020   14:38 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada bagusnya pemerintah Arab Saudi menutup sementara kunjungan orang asing ke negaranya, termasuk untuk umrah. Bagi orang Indonesia penutupan ini bisa menggugah kembali kesadaran bahwa umrah itu "hanya" sunah, yang bila dikerjakan dapat pahala, kalau tak dikerjakan yo wis ora opo-opo. 

Tidak semua calon jamaah umrah itu berkantong tebal. Banyak juga yang pas-pasan, dalam artian harus menabung susah payah dulu sebelum berangkat umrah, bahkan ada juga yang minta sumbangan kesana-kemari.

Biasanya mereka teriming-iming dan terbawa pemikiran keliru bahwa umrah saja tidak apa-apa karena berangkat haji sangat sulit. Kuotanya terbatas, harus menunggu sampai puluhan tahun baru bisa berangkat. Menunggu selama itu belum tentu cukup umur. Toh umrah sama-sama ibadah ke tanah suci. Kalau sudah ke tanah suci lega rasanya, kan sudah haji kecil.

Tetangga dan handai-taulan ramai-ramai mendatangi orang yang akan berangkat dan pulang umrah untuk minta doa agar diampuni dosanya dan berharap bisa ke tanah suci juga.

Padahal hadits mendatangi orang ini berlaku untuk yang berhaji. Sekarang ramai-ramai dilakukan pada yang berumrah. Ya tidak apa-apa dilakukan asal tidak berlebihan dan tidak menyusahkan orang yang mendatangi dan didatangi. 

Semua orang Islam tahu berhaji adalah bagian dari Rukun Islam yang cukup dilakukan sekali seumur hidup. Tapi tidak semua orang Islam tahu bahwa bagi muslim yang mampu naik haji (mampu fisik dan finansial) tapi dia tidak melaksanakannya sampai ajalnya tiba, maka dia akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang "yang dimurkai dan yang sesat". 

Biaya umrah saat ini Rp20jt-Rp30jt, sedangkan biaya haji tahun 2020 sebesar Rp35.235.602. Bakal calon jamaah haji reguler harus menyetor biaya pendaftaran Rp25jt guna mendapatkan nomor antrean. 

Bila kita punya uang Rp25jt, lebih manfaat kalau kita setorkan sebagai uang pendaftaran haji. Karena andai kita tutup usia sebelum berangkat haji tapi sudah mendaftar (dan dapat nomor antrean), insya Allah kita gugur dari kewajiban berhaji dan tidak berdosa. 

Tapi sudah ngebet banget pengen lihat Ka'bah, pengen mencium Hajar Aswad, mau juga ke makam Nabi. Mudah saja. Daftar dulu hajinya lalu dengan uang tabungan yang lain berangkatlah kita umrah ke tanah suci. Kalau duitnya pas-pasan tapi sudah ngebet ke tanah suci? Bersabarlah dengan terus menabung. Karena sayang uang yang cuma segitu-segitunya dipakai untuk yang sunah sementara yang wajib dilupakan. 

Selain tujuan ibadah, umrah sekarang sudah jadi bisnis wisata religi, beribadah sekaligus berwisata ke tempat-tempat bersejarah. Maka tidak heran jika Indonesia jadi negara dengan jamaah umrah terbanyak ke-2 setelah Pakistan. Tercatat sejak 1 Muharam 1441 H (1 September 2019) sampai sekarang ada 537.894 orang yang berangkat ke Arab Saudi untuk melakukan umrah. 

Benar-benar bisnis yang menggiurkan, bukan? Sampai-sampai First Travel dan Abu Tours saja punya (calon) jamaah (yang tertipu) sampai puluhan ribu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun