Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Apakah Benar Olahraga Harus Dipisahkan dari Politik?

29 Maret 2023   12:00 Diperbarui: 29 Maret 2023   12:01 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Massa demonstran penolak kedatangan Timnas U-20 Israel  (Kompas.com/Xenia Olivia)

Sebuah berita mengejutkan muncul di seluruh media sosial Indonesia. Timnas Israel U20 telah ditolak untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia U20 yang akan diadakan di Indonesia. Tak lama setelah itu, muncul pertanyaan yang mendominasi perbincangan publik: apakah olahraga harus dipisahkan dari politik?

Kasus penolakan Timnas Israel U20 ini mengingatkan kita pada kasus serupa di masa lalu, di mana olahraga seringkali menjadi wadah untuk menyuarakan isu politik yang sedang terjadi di dunia. Namun, banyak yang berpendapat bahwa olahraga seharusnya netral dan tidak dipolitisasi, dan bertujuan untuk mempererat hubungan antarnegara melalui persahabatan dan persaingan yang sehat.

Namun, di sisi lain, ada juga pandangan bahwa olahraga dan politik tidak dapat dipisahkan, dan bahwa olahraga dapat digunakan sebagai alat politik untuk memengaruhi opini publik. Menjaga netralitas olahraga juga dapat berarti mengabaikan isu-isu sosial dan politik yang penting.

Kita akan melihat kedua sisi argumen dan mengeksplorasi keterkaitan antara olahraga dan politik. Selain itu, kita juga akan mengulas kasus penolakan Timnas Israel U20 dan implikasinya terhadap hubungan antara olahraga dan politik di masa depan. Mari kita lanjutkan diskusi ini bersama-sama.

Untuk memahami keterkaitan antara olahraga dan politik, pertama-tama kita harus memahami definisi dari kedua konsep tersebut.

Olahraga dapat didefinisikan sebagai aktivitas fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, serta untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam kompetisi atau pertandingan.

Sementara itu, politik dapat didefinisikan sebagai proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pemerintahan suatu negara atau wilayah tertentu, yang melibatkan perjuangan kekuasaan dan pengaruh antara berbagai kelompok dan individu.

Kedua konsep ini dapat saling terkait dan saling memengaruhi satu sama lain. Dalam banyak kasus, olahraga digunakan sebagai wadah untuk menyuarakan isu-isu politik yang sedang terjadi di dunia. Sebaliknya, politik dapat memanfaatkan olahraga sebagai alat untuk memengaruhi opini publik dan memperkuat hubungan antara negara.

Ada beberapa pendekatan dalam memandang hubungan antara olahraga dan politik. Pendekatan pertama adalah pendekatan netralitas, yang menganggap bahwa olahraga harus sepenuhnya dipisahkan dari politik dan hanya berfokus pada aspek-aspek olahraga semata. Pendekatan kedua adalah pendekatan interdependensi, yang menganggap bahwa olahraga dan politik selalu terkait dan memengaruhi satu sama lain. Pendekatan ketiga adalah pendekatan realpolitik, yang menganggap bahwa olahraga dapat digunakan sebagai alat politik untuk mencapai tujuan-tujuan politik tertentu.

Melalui artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai pendekatan tersebut dan mencari tahu apakah benar olahraga harus dipisahkan dari politik atau tidak. Mari kita teruskan diskusi ini bersama-sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun