Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tolak Timnas Israel Apalagi Main di Indonesia!?

26 Maret 2023   14:25 Diperbarui: 26 Maret 2023   14:59 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto (KOMPAS)

Setelah mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1948, Israel bergabung dengan FIFA pada tahun 1929 dan UEFA pada tahun 1991. Sejak itu, Timnas Israel telah berpartisipasi dalam beberapa kompetisi sepak bola internasional, seperti Kualifikasi Piala Dunia FIFA dan Kejuaraan Eropa UEFA.

Namun, keanggotaan Israel di organisasi-organisasi ini tidak terlepas dari masalah politik dan keamanan yang terkait dengan konflik Israel-Palestina. Sebagai akibatnya, Timnas Israel sering kali terpaksa bermain di luar wilayah Israel untuk melindungi keamanan mereka.

Sejak bergabung dengan FIFA dan UEFA, Israel telah menghadapi masalah terkait keterlibatan politik dalam sepak bola. Beberapa kasus terkenal melibatkan keputusan politik yang mempengaruhi keikutsertaan Timnas Israel dalam kompetisi internasional.

Pada tahun 1978, misalnya, Piala Dunia FIFA di Argentina diselingi dengan skandal politik ketika Timnas Argentina mengalahkan Timnas Peru dengan skor 6-0 di babak final. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa hasil tersebut merupakan hasil manipulasi politik, di mana Peru membiarkan Argentina menang agar mendapat dukungan politik dari Argentina dalam konflik yang sedang terjadi antara kedua negara.

Hal yang sama terjadi pada Olimpiade Musim Panas 1972 di Munich, Jerman. Timnas Israel menjadi sasaran serangan teroris dari organisasi Palestina, dan 11 atlet Israel tewas dalam insiden tersebut. Kontroversi muncul ketika sebagian negara anggota memutuskan untuk meninggalkan Olimpiade sebagai bentuk protes, sementara yang lain memilih untuk tetap berpartisipasi.

Kontroversi terhadap Timnas Israel terus meningkat, terutama sejak serangan Israel di Jalur Gaza pada tahun 2014. Beberapa pemain dan organisasi sepak bola mengambil tindakan untuk menolak partisipasi Timnas Israel dalam kompetisi sepak bola internasional sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina.

Pada tahun 2018, pemain Timnas Argentina, Lionel Messi, dan beberapa pemain lainnya memutuskan untuk membatalkan pertandingan persahabatan melawan Timnas Israel di Yerusalem setelah menerima tekanan dan protes dari aktivis Palestina. Sebelumnya, ada juga beberapa negara yang menolak untuk bermain melawan Timnas Israel, seperti Mesir, Yordania, dan Tunisia.

Tidak hanya itu, Timnas Israel juga sering menjadi target boikot dalam olahraga internasional sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina. Beberapa klub dan atlet internasional telah memboikot acara-acara yang diadakan di Israel atau menolak untuk berpartisipasi dalam kompetisi melawan klub atau atlet Israel.

Kontroversi dan protes terhadap Timnas Israel terus muncul, dan menjadi perdebatan panjang di kalangan pecinta sepak bola dan masyarakat internasional pada umumnya. Sebagian besar orang mendukung hak Palestina atas kemerdekaan dan kebebasan, namun ada juga yang berpendapat bahwa olahraga harus dipisahkan dari politik.

Meskipun demikian, kontroversi ini menunjukkan bahwa sepak bola tidak dapat terlepas dari isu-isu politik dan sosial yang terjadi di dunia. Sepak bola memiliki pengaruh yang besar dalam masyarakat dan dapat menjadi alat untuk menyuarakan pesan politik dan sosial.

Boikot terhadap Timnas Israel dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina, terutama dalam hal pendudukan dan pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Boikot ini meliputi berbagai aspek, termasuk bidang politik, ekonomi, dan olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun