Pergi Liburan, Malah Terpikir Menangkis Perubahan Iklim

Ketika saya berlibur di pantai Suara gemuruh Ombak menggema di kejauhan, menimbulkan getaran yang terasa di seluruh tubuh. Saya melihat keluar dari jendela, terpesona oleh keindahan pemandangan alam yang ada di depan saya. Langit biru, awan putih, dan sinar matahari yang cerah membuat dunia terasa begitu damai. Namun, kenyataannya sangatlah jauh berbeda.

Di tengah-tengah ketenangan itu, ada ancaman besar yang mengintai kehidupan di planet ini. Perubahan iklim global telah menjadi masalah yang sangat serius. Semua orang perlu menyadari betapa pentingnya upaya menangkis perubahan iklim global, karena dampaknya akan sangat merugikan kehidupan di bumi.

Banyak orang yang masih belum memahami betapa pentingnya menjaga lingkungan dan memperbaiki kondisi bumi. Perubahan iklim global terjadi karena aktivitas manusia yang merusak lingkungan hidup. 

Pembakaran bahan bakar fosil, penebangan hutan yang berlebihan, dan limbah yang tidak terkelola dengan baik adalah beberapa contoh aktivitas manusia yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Jika tidak ada tindakan yang dilSayakan untuk mengurangi dampaknya, maka dunia akan semakin sulit dihuni dan kehidupan akan terancam.

Berdasarkan Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada Agustus 2021 menyajikan bukti-bukti yang semakin kuat tentang perubahan iklim global dan dampaknya yang semakin terasa di seluruh dunia.

Laporan ini menyimpulkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,1 derajat Celsius dibandingkan dengan era pra-industri, dan kemungkinan akan terus meningkat bahkan jika emisi gas rumah kaca dihentikan secara seketika. Laporan tersebut juga menyoroti bahwa perubahan iklim global telah menyebabkan kenaikan suhu laut, pencairan es di Kutub Utara dan Selatan, peningkatan intensitas dan frekuensi bencana alam, dan perubahan pola hujan di berbagai wilayah.

Laporan IPCC juga menekankan pentingnya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai netralitas karbon pada pertengahan abad ini untuk membatasi kenaikan suhu global maksimal 1,5 derajat Celsius dan mengurangi dampak perubahan iklim global di masa depan. Oleh karena itu, laporan tersebut menekankan perlunya tindakan nyata dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun industri, untuk menanggulangi perubahan iklim global.

Salah satu penyebab perubahan iklim global adalah emisi gas rumah kaca. Gas-gas ini dilepaskan ke atmosfer oleh aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. 

Gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan oksida nitrat, menangkap panas di atmosfer dan menyebabkan kenaikan suhu di bumi. Akibatnya, suhu global meningkat, dan terjadi perubahan cuaca yang ekstrem seperti banjir, kekeringan, badai, dan sebagainya.

Selain itu, kegiatan manusia juga menyebabkan meningkatnya pemanasan global. Kegiatan seperti produksi industri, transportasi, dan konsumsi energi menggunakan bahan bakar fosil yang menyebabkan emisi gas rumah kaca. 

Meningkatnya jumlah populasi manusia juga berkontribusi terhadap perubahan iklim global, karena semakin banyak manusia yang membutuhkan sumber daya alam dan membuat limbah yang merusak lingkungan.