Serba-serbi Etos Kerja Generasi Z

Pada suatu sore di kantor, saya sedang sibuk menyelesaikan pekerjaan di meja kerja saya. Tiba-tiba, saya melihat seorang karyawan baru sedang mengirim pesan teks sambil berdiri di meja kerjanya. 

Saya merasa kesal dan merasa bahwa karyawan baru tersebut tidak memiliki etos kerja yang baik. Namun, ketika saya bertanya kepada rekan-rekan saya, mereka memberitahu bahwa karyawan baru tersebut berasal dari Generasi Z. 

Generasi yang sering disebut sebagai digital native dan tumbuh di era teknologi yang maju pesat. Hal tersebut membuat saya menyadari pentingnya memahami etos kerja Generasi Z.

Generasi Z memang memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka lebih cenderung bergantung pada teknologi, multitasking, dan mengharapkan respons yang cepat dari lingkungan sekitarnya. 

Hal ini membuat perusahaan harus memahami bagaimana cara bekerja dan berkomunikasi dengan Generasi Z, agar dapat memanfaatkan potensi mereka secara maksimal.

Sekarang, mari kita lihat karakteristik Generasi Z yang membuat mereka begitu berbeda dari generasi sebelumnya. 

Generasi Z memiliki daya tarik khusus pada teknologi, dan itu adalah alasan utama mengapa mereka sering disebut sebagai digital native. 

Mereka lahir di era internet, smartphone, dan media sosial, sehingga kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi lebih unggul dibandingkan dengan generasi sebelumnya. 

Generasi Z cenderung lebih mahir dalam multitasking dan bisa melakukan banyak hal sekaligus, seperti mengirim pesan teks, membaca email, dan browsing internet, semua sekaligus.

Selain itu, Generasi Z juga memiliki keterampilan komunikasi yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka lebih cenderung mengandalkan media sosial dan pesan teks untuk berkomunikasi daripada berbicara secara langsung.