Mohon tunggu...
Yan veraosmana
Yan veraosmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Glang-Glong Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ngerokok lan Ngopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teruntuk Kawan Berhati Setan, Penyakit Mentalmu Sudah Akut

4 Desember 2022   08:48 Diperbarui: 4 Desember 2022   12:14 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kamu Terjangkit Penyakit Mental

Teruntuk kawan ku yang berhati setan alas. Kelemahanmu adalah Keangkuhan mu itu sendiri, yang mana sudah mandarah daging. Dan itu adalah penyakit mental dan hati mu, dimana telah membuat dirimu semakin sombong, hingga merasa dirimu sangat penting. 

Sungguh, kamu tak menyadarinya sama sekali, bahwa Itu adalah suatu kebodohan mu dan kecerobohan mu, wahai kawan berhati setan.

Terlebih lagi, dirimu selalu membikin gaduh dengan segala caramu, baik itu melempar batu sembunyi tangan maupun lainya. Supaya orang lain menilai mu, merasa bisa dan mampu menyelesaikan segala permasalahan apapun. Padahal itu mainan mu, perbuatanmu. Picik sekali hati mu.

Hanya demi sebuah obsesimu yang terlalu tinggi. Dirimu rela dan terlalu asik, memainkan perilaku negatif maupun manipulatif, dengan berbagai cara. Demi meraih sebuah kekuasaan atau jabatan sesuai keinginanmu.

Ingat wahai kawan berhati setan. Cepat atau lambat, kamu akan ditinggalkan oleh teman-teman mu sendiri, karena kedokmu pasti terbongkar. Dan mereka jelas, tak kuat dengan perangai mu, prilaku mu. Serta mereka pun sangat sadar, tidak bakal bisa merubah mu. Sebab itu merupakan penyakit mental mu sendiri. 

Tapi kamu tak menyadarinya. Justru malah semakin brutal saja. Padahal, teman-teman mu itu sendiri, sudah pada muak. Bahkan sejatinya sudah terlalu jengah dengan tingkah polah mu.

Terlebih lagi, dirimu sering tidak mengakui kesalahan mu itu sendiri. Ataupun belajar dari kesalahan mu itu sendiri. Malahan kamu semakin senang saja. Sehingga terkadang, justru sering menguji orang lain maupun teman mu, dengan tujuan membandingkan diri mu sendiri dan orang lain, agar kamu selalu merasa lebih diatas dari yang lainya.

Kamu terlalu mementingkan citra diri mu sendiri. Demi sebuah obsesi besar mu, demi menggapai cita-cita mu, karirmu, jabatanmu ataupun lainya. Dan kamu terlalu menjunjung tinggi harga diri mu, serta melebih-lebihkan kekuatan dan kepercayaan diri mu sendiri.

Sehingga, sering terlalu berlebihan terhadap reaksi orang lain, baik itu dengan perkataan orang lain maupun perbuatan orang lain terhadap dirimu ataupun lainya. Dan anehnya, kalau reaksi orang lain negatif, maka kamu selalu menganggapnya ada sebuah masalah besar dengan orang tersebut.

Aneh bin ajaib. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun