Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja yang Meredup

8 Januari 2021   23:24 Diperbarui: 8 Januari 2021   23:34 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selaksa rindu yang semakin sesak
Aku bagai kembang layu, sebentar lagi tumbang
Sebelum cahaya senja itu meredup
Tanganku dan tanganmu saling bertaut menggenggam kekuatan

Binar keteduhan dari matamu, selalu menentramkan pandang netraku
Lembut usapan jemarimu, menenangkan tidur malamku
Hingga aroma tubuhmu, menguarkan wewangian yang menjadi canduku

Rindu ingin kurebahkan lelahku di pundakmu
Rindu ingin kuceritakan seluruh kisah sebelum dan sesudah senjaku menghilang
Rindu ingin menangis tersedu di rengkuhan hangatmu

Tanpamu, apa aku
Tiadamu, siapa aku
Hilangmu, redup sudah aku 

080121

NY

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun