Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Belajar Kehidupan dari Semut

7 April 2018   18:45 Diperbarui: 7 April 2018   23:58 2964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
alidesta.wordpress.com

Selain sifat gotong royong yang ditunjukkan oleh semut, ada sifat kebersamaan yang ditunjukkan oleh semut. Saat ada sedikit makanan atau sesuatu yang manis, maka tiba-tiba sekumpulan semut akan mengerubungu sesuatu yang manis tersebut, bahkan kita tidak sadar, darimana datangnya semut-semut tersebut. 

Hal itu menunjukkan bahwa semut memiliki sifat kebersamaan yang tinggi. Semut tidak akan merasakan kebahagiaan sendirian, semut-semut tersebut akan mengajak teman-temannya untuk merasakan kebahagiaan, Kitapun sebagai manusia perlu meniru apa yang dilakukan oleh semut. Saat kita merasa bahagia, alangkah baiknya kita bagi rasa kebahagiaan kita dengan sesama kita. Tidak hanya kesedihan saja yang kita bagi.

Setelah mengetahui betapa banyak pelajaran yang dapat diambil dari hewan bernama semut, marilah sekarang kita tidak perlu malu belajar kepada yang lebih kecil. Karena belum tentu sesuatu yang lebih besar dari kita, bisa memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi kita.  

Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.                                                             

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun