Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dana Darurat Bencana "Seuprit"

7 April 2021   09:21 Diperbarui: 7 April 2021   09:23 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (foto : Antara/bayupratama)

Tentu spektrum dampaknya luas. Mulai dari kebutuhan darurat masyarakat hingga rehabilitasi infrastruktur ekonomi dan sosial pasca bencana untuk jangka pendek. Anggarannya juga besar. Makna daerah mesti siaga dengan program dan anggaran yang sepadan.

Kalau begitu, alternatifnya adalah menunggu keputusan pemerintah pusat, untuk menetapkan darurat bencana. Tentu dengan berbagai pertimbangan bertele-tele. Menetapkan kondisi darurat itu tersusun dari klausul demi klausul. Di dalamnya ada perdebatan. Tak peduli berapa nyawa yang sudah melayang sia-sia.

Apalagi kondisi seperti sekarang, dimana keuangan negara tengah seret. Kebijakan darurat bencana, tentu diikuti dengan anggaran. Bukan surat kosong. Maka tambah bertele-tele pula urusannya. Meski bencana di NTT terjadi secara masif dari pulau Timor, Sumba, Flores dan Alor. Efek rusaknya juga masif. Namun kondisi darurat bencana, belum juga ditetapkan. Apa hal?

Meski kepala daerah itu rata-rata orang pintar pula hebat, namun belajar mengambil hikmah itu bisa dari mana saja. Termasuk dari alam, yang memberikan pelajaran secara cuma-cuma tanpa pungut sepeserpun. Daerahnya rentan bencana, tapi anggaran darurat bencana seuprit, itu juga hikmah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun