Mohon tunggu...
Yajtazibah Hafaajlah Malau
Yajtazibah Hafaajlah Malau Mohon Tunggu... Lainnya - Yajtazibah

Selamat datang, terima kasih telah berkunjung ke profile saya!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seperti Apakah Gejala dan Penyebab Corona Virus (Covid-19)

31 Juli 2021   13:48 Diperbarui: 31 Juli 2021   14:47 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini,  Indonesia ataupun dunia sedang berada di tengah-tengah  virus yang cukup membahayakan. Corona virus atau Covid-19 telah menyebar luas di wilayah Indonesia sehingga sulit untuk menghentikan virus ini dengan cepat. Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menangani hal tersebut sudah cukup maksimal. Namun, tetap saja kita harus menjaga kesehatan diri sendiri agar terhindar dari corona virus. Langkah paling awal untuk mengurangi penyebaran virus ini adalah dengan menjalankan semua protokol kesehatan yang sudah ada. Seperti menggunakan masker jika bepergian, menjaga jarak dari orang lain, rajin mencuci tangan dan tidak berkumpul dengan banyak orang.

Infeksi corona virus (Covid-19) dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat. Gejala yang biasanya muncul yaitu demam, batuk, kesulitan bernapas dan juga dapat disertai dengan diare serta gejala saluran pernapasan lain. Pasien yang mengalami gejala ringan corona virus akan sembuh dalam waktu kurang lebih 1 minggu. Sementara itu, untuk pasien dengan gejala yang parah akan mengalami gagal napas progresif hingga menyebabkan kematian. Hingga saat ini, kasus kematian akibat terpapar corona virus terbanyak terdapat pada pasien usia lanjut dengan penyakit bawaan seperti kardiovaskular, hipertensi, diabetes mellitus, dan parkinson.

Corona virus (Covid-19) kemungkinan berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia. Penularan virus dari hewan ke manusia belum diketahui dengan pasti bagaimana proses penularannya. Data filogenetik memungkinkan Covid-19 juga merupakan zoonosis, yaitu jenis penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia. Berdasarkan perkembangan data selanjutnya menunjukkan penularan antar manusia (human to human), yaitu diprediksi jika pasien yang positif corona virus bersin di depan orang yang tidak terjangkit virus ini atau kontak langsung dengan pasien positif corona virus. Hal ini juga bisa terjadi kepada petugas kesehatan yang merawat pasien Covid-19.

Pasien dalam pengawasan atau kasus suspek/possible, yaitu seseorang yang mengalami demam dengan suhu lebih dari 38 derajat celcius, batuk, pilek atau nyeri tenggorokan, pneumonia ringan sampai berat berdasarkan klinis atau gambaran radiologis. Kemudian orang dalam pemantauan, yaitu seseorang yang mengalami gejala demam tanpa pneumonia yang memiliki riwayat perjalanan ke wilayah/negara yang terjangkit, dan tidak memiliki satu atau lebih riwayat paparan seperti kontak langsung dengan kasus konfirmasi COVID-19, bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi COVID-19, kontak langsung dengan hewan penular (jika hewan penular sudah teridentifikasi) di wilayah/negara yang terjangkit. Kasus probable, yaitu pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk COVID-19 tetapi ikonklusif atau tidak dapat disimpulkan atau seseorang dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus. Pada kasus terkonfirmasi, yaitu seseorang yang secara laboratorium terkonfirmasi COVID-19. Untuk mengetahui apakah kita terjangkit corona virus atau tidak biasanya akan dilakukan swab test, PCR, dan lain-lain.

Pencegahan paling utama agar tidak terjangkit corona virus (COVID-19) adalah dengan membatasi mobilisasi orang yang beresiko hingga masa inkubasi. Selain itu, dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh melalui asupan makanan sehat, memperbanyak cuci tangan, menggunakan masker bila berada di daerah beresiko atau padat, melakukan olahraga, istirahat yang cukup dan jika sakit segera berobat ke rumah sakit. Pencegahan agar tidak terpapar corona virus pada petugas kesehatan juga harus dilakukan dengan cara memperhatikan penempatan pasien di ruang rawat atau ruang intensif isolasi. Pengendalian corona virus di tempat layanan kesehatan pasien terduga di ruang instalasi gawat darurat (IGD) serta mengatur alur pasien masuk dan keluar. Untuk pasien yang mungkin mengalami infeksi corona virus, petugas kesehatan perlu menggunakan alat pelindung diri (APD) termasuk masker tenaga medis, proteksi mata, dan sarung tangan. Maka dari itu, sudah seharusnya kita menjalankan protokol kesehatan dengan tepat agar terhindar dari corona virus.

Dengan menjalankan semua protokol kesehatan yang ada, seperti memakai masker jika keluar rumah, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dari orang lain, tidak membuat keramaian. Kemudian untuk menjaga imun tetap baik, kita diharuskan makan makanan yang bergizi seimbang, rajin berolahraga, banyak minum air mineral. Hal tersebut harus diterapkan untuk situasi saat ini. Jika tidak dilakukan, akan sangat memungkinkan terpapar corona virus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun