Mohon tunggu...
Yahya Prianto
Yahya Prianto Mohon Tunggu... Administrasi - Anak Desa

Pemuda Pembaharu Desa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemuda dan Desa

19 Januari 2021   15:16 Diperbarui: 19 Januari 2021   15:41 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah Raranggonau Dusun 4 Desa Pombewe Kec. Biromaru Kab. Sigi Sulawesi Tengah

Sejarah bangsa Indonesia membuktikan bahwa peran kaum muda sangat signifikan dalam memajukan bangsa Indonesia, sebagaimana tercatat dalam beberapa estafet kesejarahan pembaharuan kebangsaan, sebutlah diantaranya rentetan gerakan kepemudaan pada tahun 1908, 1928, 1945,1966, dan 1998. Masalah yang cukup serius dan tidak henti-hentinya dibicarakan oleh berbagai kalangan adalah masalah generasi muda sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dengan berbagai konsekuensi yang menyertainya. Itu membuktikan bahwa masa depan bangsa ada ditangan generasi muda selanjutnya.

Melihat peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan di Indonsia sangat penting bagi upaya memahami eksistensi dan partisipasi pemuda. Pemuda adalah salah satu pilar yang memiliki peran besar dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga maju mundurnya suatu negara sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari pemuda di Negara Indonesia. Begitu juga dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial dalam tatanan masyarakat sebagai penerus perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan, karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda maka akan menguasai masa depan.

Desa merupakan tatanan terkecil dalam struktur pemerintahan dan wilayah di Negara Indonesia,  namun yang harus kita ketahui juga, desa adalah pondasi bagi Negara ini sekaligus sebagai penyokong. Kita harus sadar bahwa beras dan bahan pangan yang hari ini kita konsumsi semuanya berasal dari desa, desa lumbung pangan bagi Negara ini, desa penyedia sumber daya manusia dan desa adalah tempat ternyaman bagi kita untuk mendapatkan kehidupan yang alami, berbudaya, adat dan bermasyarakat.

Namun hari ini masih banyak juga orang melihat desa hanyalah tempat untuk peristirahatan dimasa tuanya, padahal kalau kita mau melihat desa itu lebih produktif lagi, kita bisa memanfaatkan banyak hal dari keragaman sumberdaya yang dimiliki oleh desa. Bahan baku yang di produksi di Kota yang banyak kita jumpai di pasar-pasar modern itu semua bersumber dari desa, sayuran dan buah-buahan yang segar juga pasti berasal dari desa. Jadi bagi saya tidak ada alasan lagi bagi kita pemuda untuk tidak kembali ke desa dan memperdayakan desa menjadi tatanan yang kuat dalam mencapai kemandirian.

Desa yang berdaulat adalah desa yang mampu memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Ini lah kesempatan kita bagi kaum muda generasi penerus bangsa untuk berperan aktif dalam pembangunan dan pengembangan desa. Pemuda yang dianggap usia produktif dan memiliki semangat idealisme yang kuat menjadi alasan utama untuk melakukan pembaharuan dan trobosan-trobosan baru bagi desa.

Berhenti sudah kita sebagai pemuda untuk berfikir harus merantau ke Kota demi mendapatkan pekerjaan, sesungguhnya kota tidak sepenuhnya mampu menjawab segala kebutuhan kita dalam mempertahankan hidup atau meningkatkan taraf hidup kita. Persaingan di Kota sesungguhnya sangat ketat dan kejam, ruang-ruang untuk kita tinggal saja semakin kecil. Jadi untuk apa kita mau berlomba-lomba ke Kota yang hanya menambah kemacetan dan polusi saja (Hehehe..).

Kita sebagai pemuda harus mampu melihat potensi-potensi yang ada di desa, dengan semangat gotong royong pemuda, saya yakin desa bisa mencapai kedaulatannya. Memanfaatkan teknologi dan jaringan internet kita bisa mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan dalam membangun desa. Bagi desa yang belum sepenuhnya mendapatkan akses jaringan internet, sudah seharusnya berupaya untuk bisa terakses jarigan internet dengan memanfaatkan dana desa yang begitu besar setiap tahunnya. Kita juga harus sadar, bahwa teknologi dan Jaringan Internet sangat membantu kita untuk melakukan tranformasi yang bernilai masa depan.

Untuk itu, bagi saya tidak ada lagi alasan kita untuk tidak ikut berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan desa. Ikut serta membangun desa, sesungguhnya kita sudah ikut serta juga membangun Indonesia dari akar nya atau pondasinya. Memperkokoh pondasi menurut saya hal yang utama, karena pondasi adalah struktur bangunan yang paling mendasar untuk  menunjangan bangunan strukur yang ada di atasnya. Jika pondasi dari bangunan itu tidak kokoh, maka jangan heran jika bangunan tersebut mudah roboh. Maka begitupun Negara Indonesia, jika desa adalah sebagai pondasi nya, tentu yang kita kuatkan adalah desa nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun