Mohon tunggu...
Yahya AyyasyArdiyarto
Yahya AyyasyArdiyarto Mohon Tunggu... Mahasiswa - 21107030024

Saya mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilamu Sosial dan Humaniora 21107030024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Israel Kembali Menyerang Palestina, Erdogan dan Vladimir Putin Menanggapi Hal Ini

20 April 2022   08:49 Diperbarui: 20 April 2022   08:54 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentrok Antara Masyarakat Palestina dan Polisi Israel (Foto: /Mahmoud Illean)

 Kepolisian Israel kembali berusaha memasuki kawasan Masjid Al Aqsa. Kejadian ini terjadi pada hari Minggu 17 April 2022, ketika jamaah Masjid Al Aqsa melaksanakan salat subuh.

 Masjid Al Aqsa merupakan tempat suci ketiga umat Muslim di dunia setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi. Menurut kepercayaan umat Muslim Masjid Al Aqsa merupakan menjadi tempat terjadinya peristiwa Isra Mi'raj. Isra Mi'raj merupakan perjalanan nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa lalu dilanjutkan ke langit (Sidratul Muntaha). 

Akan tetapi bangsa Yahudi menganggap bahwa kawasan Masjid Al Aqsa merupakan tempat suci mereka, mereka menyebutnya "Bukit Bait Suci". Kawasan Masjid Al Aqsa menjadi kawasan konflik dari dulu hingga saat ini antara Israel (Kaum Yahudi) dengan Palestina (Umat Muslim).

 "Pihak Kepolisian Israel mangaku bentrokan pada pukul 04.00 waktu setempat, puluhan pria bertopeng yang berbaris untuk menyalakan kembang api. Selanjutnya beberapa orang tiba-tiba melempari batu ke arah Tembok Barat yang merupakan tempat yang dianggap suci oleh kaum Yahudi" (Agence France-Presse).

 Dilansir dari Al Jazeera, Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammad Shtayyeh menyebut serbuan Polisi Israel di Masjid Al Aqsa itu sebagai serangan brutal terhadap jemaah selama bulan suci dan pertanda bahaya.

"Kami akan menarik garis bagi dalam membela Yerusalem dan kami akan meluncurkan era baru senjata untuk senjata dan kekuatan hanya akan dihadapi dengan kekerasan dan kami akan mempertahankan Yerusalem dengan sekuat tenaga" kata juru bicara Hamas, Fauzi Barhoum.

 Dilansir dari Middle East Eye, orang-orang yang terjebak di dalam aula Qibli memohon bantuan menggunakan pengeras suara, mendesak warga Palestina untuk datang dan melindungi Masjid Al Aqsa pasukan Israel dilaporkan mencoba mengakses ruangan sistem suara setelah itu untuk mematikan pengeras suara. 

Layanan darurat Medis bulan sabit merah Palestina mengatakan bahwa pihaknya telah merawat 27 orang yang terluka dan pasukan Israel telah menghalangi tim Medis bulan sabit merah Palestina memasuki kompleks untuk merawat orang yang terluka.

 Akan tetapi menurut menteri keamanan publik Israel, Omer Barlev "apa yang terjadi di Masjid Al Aqsa adalah sebuah tindakan yang harus diambil Kepolisian untuk menghadapi sekelompok orang yang melemparkan batu dan batangan logam."

 Setelah kejadian yang terjadi pada subuh di Masjid Al Aqsa, pada siang harinya pengelola Masjid Al Aqsa kembali membuka Masjid untuk diadakannya salat Jumat yang dihadiri sekitar 60 ribu orang. Setelah melaksanakan salat Jumat masyarakat Palestina berbaris di sekitar lapangan Masjid Al Aqsa dengan berteriak "Dengan jiwa kami, dengan darah kami, kami berkorban untukmu, Al Aqsa" teriakan tersebut adalah slogan mendukung Hamas.

 Di media sosial beredar video yang menunjukkan warga Palestina melempar batu kepada Polisi Israel dan Polisi Israel membalasnya dengan menembakkan gas air mata dan granat kejut kepada masyarakat Palestina. Setidaknya sebanyak 450 orang masyarakat Palestina telah ditangkap oleh Polisi Israel dan terdapat 150 orang yang terluka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun