Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Djokovic Taklukkan Nadal di Final Australian Open 2019

28 Januari 2019   05:00 Diperbarui: 28 Januari 2019   08:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novak Djokovic juara Australia Terbuka 2019, sumber : ANTARA News

Unggulan utama, Novak Djokovic mengalahkan unggulan kedua, Rafael Nadal dengan straight set  6-3, 6-2, 6-3 untuk memenangkan gelar juara tungga putra Australia Terbuka 2019. Kemenangan itu sekaligus juga menorehkan tinta emas dalam catatan karir Djokovic di turnamen Australia Terbuka. Djokovic baru saja memecahkan rekor sebagai pemegang tujuh gelar juara tungga putra Australia Terbuka.

Sebelas tahun lalu, tepatnya pada tanggal 27 Januari 2008, Djokovic meraih gelar Grandslam pertama dalam karirnya. Ketika itu Djokovic berhasil menjadi juara tungga putra Australia Terbuka setelah mengandaskan perlawanan petenis Perancis, Jo-Wilfried Tsonga dengan 4-6, 6-4, 6-3, 7-6(7-2)

Djokovic harus menunggu tiga tahun lagi untuk meraih Gelar Grandslam keduanya. Sekali lagi gelar kedua itu diraihnya di turnamen Australia Terbuka 2011 setelah mengandaskan perlawanan petenis Britania Raya, Andy Murray dengan 6-4, 6-2, 6-3. Setelah itu Djokovic menjadi raja turnamen Australia Terbuka ini dengan meraih empat trofi lagi baginya.

Setahun berikutnya Djokovic meraih gelar ketiganya di Australia Terbuka 2012 setelah mengalahkan Rafel Nadal lewat pertarungan dramatis selama hampir enam jam. Djokovic menang setelah bertarung sengit lima set dengan 5-7, 6-4, 6-2, 6-7(5-7) 7-5.

Tahun 2013 Djokovic meraih gelar keempatnya di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Australia setelah berhasil mengatasi perlawanan Andy Murray lewat pertarungan empat set dengan 6-7(2-7) 7-6 (7-3) 6-3, 6-2. Tahun 2014 langkah Djokovic kemudian terhenti di babak perempat final dari tangan petenis Swiss, Stan Wawrinka.

Tahun 2015 menjadi ulangan final Australia Terbuka 2011 dan 2013, ketika Djokovic kembali bersua Andy Murray. Djokovic kembali mencium trofi gelar kelimanya di Australia Terbuka setelah berhasil menundukkan Andy Murray untuk ketiga kalinya di laga final, lewat pertarungan empat set dengan 7-6 (7-5) 5-7, 6-3, 6-0.

Tahun 2016 sekali lagi Djokovic bertemu dengan Andy Murray pada laga final Australia Terbuka. Djokovic kemudian berhasil mengatasi perjuangan Murray untuk merebut gelar pertama Australia Terbuka baginya dengan 6-1, 7-5, 7-6 (7-3) Gelar keenam bagi Djokovic ini diperolehnya setelah empat kali menundukkan Murray di laga final Australia Terbuka, yaitu pada tahun 2011, 2013, 2015 dan 2016!

Tahun 2017-2018 (awal) Djokovic harus menepi hampir setahun karena cedera tangan. Roger Federer kemudian menjadi kampiun setelah mengalahkan perlawanan Rafael Nadal (2017) dan Marin Cilic (2018) Setelah pulih dari cedera panjang, Djokovic kemudian kembali untuk "mencium" trofi ketujuhnya sebagai juara Australia Terbuka 2019.

Setelah pulih dari cedera panjangnya, Djokovic nyaris tidak tersaingi lagi. Persis seperti pada era kejayaannya sebelum dihentikan oleh Murray pada tahun 2016 lalu. Kini Murray sudah pensiun dari dunia tenis. Djokovic kemudian menjadi juara Wimbledon 2018 dan US Open 2018. Gelar Australia Terbuka terbuka ini sekaligus menjadi gelar ketiga Grandslam secara beruntun bagi Djokovic.

Kini Djokovic sudah mengumpulkan 15 gelar Grandslam sepanjang karirnya, melewati torehan Pete Sampras. Djokovic tertinggal 2 gelar saja di belakang Nadal, dan 5 gelar di belakang Federer. Djokovic sekarang masih dalam puncak permainan terbaiknya sebelum mungkin pensiun 3-4 tahun lagi. Djokovic sepertinya akan bisa melewati rekor Nadal ataupun Federer sepanjang dia tidak mengalami cedera.

Rod Laver Arena, Melbourne Park, Australia sepertinya kurang bersahabat bagi seorang Rafel Nadal. Hanya sekali saja Nadal bisa menjuarai turnamen ini (2009) dari lima laga final yang dijalaninya. Memang lapangan hard-court kurang cocok dengan karakter permainan top spin seperti Nadal ini. Raja lapangan tanah liat ini lebih menyukai lapangan seperti Roland Garros ataupun Rome Master.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun