Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Solskjaer Menunggu Kontrak Permanen dari MU

20 Januari 2019   19:11 Diperbarui: 21 Januari 2019   01:43 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solksjaer, sumber : Gethelpfordepressionbybeverley

Solskjaer baru saja menorehkan sejarah baru yang fenomenal. Sebelumnya Solskjaer menjadi manajer pertama MU yang bisa mencatatkan rekor enam kemenangan beruntun. Tadi malam Solskjaer kemudian mempertajam rekor tersebut menjadi tujuh kemenangan beruntun di semua ajang, lewat kemenangan tipis 2-1 atas Brighton di Old Trafford.

Di babak pertama MU begitu mendominasi pertandingan. MU yang tampil lewat skema 4-2-3-1 sejak awal sudah langsung menekan pertahanan Brighton. Penampilan apik duet center back, Lindelof dan Jones di belakang, membuat double pivot Matic dan Herrera lebih agresif maju ke depan untuk membantu serangan.

Padahal pada era rezim Mou berkuasa, duet center back ini jarang dimainkan. Mou memang terlalu berfokus pada sisi center back, sehingga membuat duet Matic dan Herrera juga lebih fokus untuk melindungi sisi ini. Akibatnya alur serangan MU dari sisi tengah selama ini tidak terlalu banyak. Itulah sebabnya Mou lebih mengandalkan serangan lewat sisi sayap.

Penampilan MU tadi malam (terutama pada babak pertama) memang sangat berbeda dengan penampilan MU selama rezim Mou. Sejak awal Solskjaer sudah menekan tombol "Turbo dan NOS" dengan memasang garis pertahanan tinggi. Tak ayal MU kemudian mengurung Brighton dari semua sisi. Praktis MU hanya menyisahkan Lindelof dan Jones di lini belakang. Bahkan Lindelof dua kali membuat percobaan namun tak berbuah gol.

Gol sepertinya tinggal menunggu waktu saja. Akhirnya masa penantian itu pun tiba. Dalam sebuah perebutan bola diantara Pogba dengan bek kiri Brighton, Gaetan Bong, tetiba Pogba terjatuh di kotak penalti, menimpa gelandang Davy Propper. Tampaknya itu sebuah body-charge biasa saja. Tetapi Pogba kemudian dengan mudahnya terjatuh bak daun kering tertiup angin sepoy-sepoy. Eksekusi Penalti Pogba kemudian berbuah gol. MU 1 Brighton 0.

Dua menit jelang babak pertama berakhir, Marcus Rashford kemudian mencatatkan namanya di papan skor lewat sebuah tendangan cantik dari sudut nan sempit. Sebelumnya Rashford seorang diri berhasil mengecoh beberapa pemain sebelum menjebol gawang Brighton yang dikawal oleh David Button. MU 2 Brighton 0.

Babak kedua dimulai dan serangan MU tetap menggelora seperti pada babak pertama. Menit ke-50 Rashford nyaris menambah gol baginya. Sayang tendangan kaki kanannya  masih belum tepat sasaran. Menit ke 53 Rashford memberikan umpan matang kepada Lindgard, namun sayang Lindgard gagal mengkonversikannya menjadi sebuah gol. Menit ke-59 tendangan Pogba melambung tinggi dia atas gawang Brighton.

Setelah itu pertandingan menjadi anti klimaks bagi MU! Alur serangan mereka mulai melemah karena kehilangan ritme permainan. Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh pemain-pemain Brighton yang mulai kembali bersemangat. Menit ke-72 petaka pun terjadi. Berawal dari umpan lambung Davy Propper ke area kotak penalti MU.

Disitu ada Diogo Dalot dan Phill Jones yang berhadapan dengan pemain pengganti, Florin Andone dan Pascal Gross. Jones yang berduel dengan Andone, gagal mengamankan bola umpan Propper. Bola kemudian berhasil dikontrol Gross dengan dada, lalu dia kemudian menyontek bola ke sisi atas gawang de Gea tanpa bisa dicegah Dalot. Gol! MU 2 Brighton 1!

Paul Pogba dan Diogo Dalot. sumber : Daily Express
Paul Pogba dan Diogo Dalot. sumber : Daily Express
Situasi kemudian berbalik. Kini Brighton yang menekan MU walaupun sesekali MU masih melakukan percobaan ke gawang Brighton. Namun sampai pertandingan berakhir Brighton tidak mampu lagi mencetak gol. Hasil pertandingan tetap 2-1 bagi MU. MU pun untuk sementara naik keperingkat lima klasemen.

Tetiba muncul sebuah pertanyaan penting. Apa yang terjadi dengan MU pada 20 menit terakhir? Mengapa permainan mereka di pertengahan babak kedua kembali seperti ketika dilatih Mourinho dulu? Mari kita lihat penyebabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun