Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Serigala Roma Menangis di Olimpico, Dongeng Jilid III Sirna

3 Mei 2018   17:07 Diperbarui: 3 Mei 2018   17:17 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nainggolan, Salah dan Klopp. Sumber foto : Bola Kompas

Kamis dini hari tadi stadion Olimpico Roma bergemuruh menyambut kedatangan Liverpool. Para tifosi Roma ingin menghadirkan keriuhan yang sama seperti di stadion Anfield, markas Liverpool pada laga leg pertama lalu. Suasana stadion tampak mencekam. Namun anak-anak The Reds sepertinya tidak terpengaruh, kecuali seorang yang bernama Mohamed Salah. Wasit kemudian meniup peluit pertama, pertempuran segera dimulai.

Roma yang kini memainkan skema 4-3-3 langsung menekan Liverpool. Tifosi Roma terus saja meneriakkan kata penyemangat bagi tim tuan rumah yang berusaha untuk menggempur pertahanan tamu. Pada menit ke-9 seisi stadion mendadak hening. Sadio Mane berhasil mencetak gol lewat sebuah serangan balik cepat!

Nainggolan yang mendapat pressing dari pemain Liverpool kemudian mengirim umpan mendatar ke tengah, tetapi malangnya kemudian dapat direbut oleh Firmino. Mane kemudian berlari ke kiri sementara Salah ke kanan. Posisi Salah lebih dekat ke gawang, tetapi Firmini memberi bola kepada Mane. Sekali kontrol, Mane langsung mencetak gol!

Dalam tulisan kemarin penulis mengatakan, "Sekali Liverpool mampu mencetak sebuah gol, maka hampir bisa dipastikan musnahlah harapan untuk pergi ke Kiev!" Pada babak pertama tidak tanggung-tanggung, Liverpool mencetak 3 buah gol. 2 ke gawang Roma dan 1 ke gawang Liverpool! Dongeng jilid III akhirnya sirna. Dongeng jilid I & II kala menyingkirkan Shakhtar Donetsk dan Barcelona kini tinggal kenangan...

Pada babak kedua situasi kemudian berubah, sama seperti pada pertandingan di leg pertama dimana ketika itu Roma sudah tertinggal 5 gol dari Liverpool. Asa lalu membuncah ketika Roma kemudian mampu melesakkan 2 gol ke gawang Liverpool. Kini situasi yang sama berulang kembali. Pada babak kedua Roma kemudian mampu melesakkan 3 gol ke gawang Liverpool lewat Dzeko (52') dan Nainggolan (86' dan 90+4'-penalti)

Namun wasit kemudian meniup peluit panjang. "Cerita di Olimpico keburu usai tanpa sempat menghadirkan dongeng jilid III..." Para pemain Roma tertunduk lesu diiringi isak tangis para tifosi yang memadati stadion Olimpico Roma. Namun pemain Roma masih dapat menegakkan kepala ketika keluar dari stadion. Roma mampu mengalahkan Liverpool di Olimpico, hal yang tidak dapat dilakukan oleh Manchester City dan para kontestan Liga Champion lainnya...

***

Apa yang terjadi pada babak kedua menjadi titik balik kembalinya kekuatan Roma. Roma mengamuk karena anak-anak Liverpool kehilangan konsentrasi dan determinasi akibat "gairah" yang seketika menguap. Akibatnya Liverpool kehilangan ritme dan kontrol permainan! Ini memang penyakit lama anak-anak Liverpool yang sampai kini belum bisa diatasi!

Memasuki babak kedua, Liverpool unggul agregat 7-3. Jadi Roma butuh setidaknya 5 gol agar bisa lolos ke babak final. Sebenarnya sejak gol Wijnaldum pada menit ke-25, para pemain Liverpool praktis sudah kehilangan semangat juang. Mereka bermain hanya sekedar untuk menyelesaikan pertandingan saja.

Sebaliknya dengan AS Roma yang bermain nothing to lose karena merasa sudah tersingkir. Jadi mereka bermain lepas saja. Kini Roma bermain seperti Liverpool dengan direct football langsung ke jantung pertahanan Liverpool. Masuknya Cengis Under menambah amunisi tempur Roma. Kini Liverpool mulai panik karena sebenarnya di EPL sendiri, Liverpool selalu kesulitan menghadapi tim semenjana yang memainkan pola direct football!

Kini balik Liverpool yang tertekan. Liverpool mulai bermain keras karena sudah kehilangan kepercayaan diri untuk mengontrol permainan. Ada dua hal yang menjadi penyebab buruknya permainan Liverpool di babak kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun