Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Marquez Memang "Made In USA"!

23 April 2018   18:39 Diperbarui: 23 April 2018   18:48 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marc Marquez, sumber Okezone Sports

Pada saat semua pembalap harus berhati-hati, sebaliknya Marquez justru membalap seperti "setan kesurupan!" Marquez ngebut meninggalkan para pembalap lain jauh dibelakangnya. Hanya sekali Iannone mencoba mengusiknya, namun kemudian Marquez justru semakin menjauh dan tidak terkejar!

Ada beberapa penyebab mengapa balapan kali ini tidak begitu menarik dalam dominasi Marquez yang tampak begitu kuat.

Pertama, efek dari balapan MotoGP Argentina 2018 lalu.

Pada MotoGP Argentina 2018 lalu, Marquez melakukan beberapa kesalahan yang merugikan dirinya sendiri, dan juga pembalap lain (terutama Rossi) Akibatnya Marquez dihukum 30 detik dan ride through penalty, yang akhirnya membuat Marquez tak mendapat nilai sama sekali.

Bukan itu saja, Marquez kemudian dibully diseluruh dunia (terutama dari penggemar Rossi) dan dari Rossi sendiri. Pada sesi kualifikasi sebelum balapan, Marquez juga mendapat penalti mundur tiga grid. Kini Marquez, pemegang titel 4 gelar juara dunia MotoGP itu tampak seperti seorang "bad boy!"

Tak ingin "baper," Marquez kemudian mengusung strategi ampuh, yakni memulai balapan tanpa kesalahan dan langsung menekan. Kalau bisa secepat mungkin memimpin balapan dan berusaha menjauh dari grup pembalap terdepan. Marquez yang tak ingin ada konflik lagi dengan sesama pembalap kemudian berhasil meraih gelar juara dengan sangat mutlak berkat strateginya tersebut.

Kedua, Marquez tidak dalam kondisi fit.

Sebenarnya pada balapan kali ini kondisi fisik Marquez tidak benar-benar 100% fit. Kondisi fisik tersebut otomatis juga berpengaruh terhadap mental Marquez. Marquez merasa mentalnya tidak cukup tangguh kali ini untuk berduel "wheel to wheel" dengan para pesaingnya (terutama dengan Rossi)

Jalan terbaik tentu saja adalah berusaha untuk secepatnya berada di depan, lalu berusaha juga untuk menjauh. Kalaupun nantinya ada pembalap yang berusaha menekan, maka Marquez juga tidak akan terlalu memaksakan diri. Hasil balapan MotoGP Argentina 2018 lalu yang nir nilai menjadi acuan. Kalau bisa dapat podium juga sudah cukup bagus.

Tetapi kemudian Marquez terkejut dengan dominasinya di MotoGp Austin tersebut! Rata-rata sepanjang balapan Marquez tak terkejar dan unggul 6 detik atas Vinales, pemeringkat kedua! 6 detik itu sangat jauh bro!

Ketiga, Marquez ingin menunjukkan jati dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun