Mohon tunggu...
Yafet Ronaldies
Yafet Ronaldies Mohon Tunggu... Freelancer - Human Mood-an

Ordinary Writer || Digital Writer || Freelance || Hobi makan || Enjoy Cook {Linke Ideologie}

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menggapai Elektabilitas Setinggi-Tingginya, Demi Mencapi Puncak 2024

21 Mei 2023   22:37 Diperbarui: 21 Mei 2023   22:57 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

On the way pesta demokrasi 2024 versi Indonesia, sepertinya tidak terasa bakalan berlangsung. Tahun 2023 bakalan menjadi moment dalam menaikkan elektabilitas masing-masing calon, entah itu calon presiden (capres) ataupun calon wakil presiden (cawapres). Tiap-tiap partai politik bersama tim suksesnya, pastinya sudah menyiapkan strategi dalam memenangkan masing-masing capres/cawapresnya. 

Segala cara dan upaya akan dilakukan demi untuk memenangkan pesta demokrasi 2024. Dengan selalu menyuguhkan kepada rakyat/publik, baik secara tatap muka ataupun melalui sosial media yang ada. 

Menyuguhkan yang terbaik tiap-tiap kandidat itu sangat penting, serta tidak lupa juga untuk menjaga citra capres ataupun cawapresnya agar mendapatkan perhatian lebih dari rakyat dan lembaga survei.

Lembaga-lembaga survei, bakalan full kerjaan dalam mensurvei capres/cawapres yang kira-kira mendapatkan simpati publik yang banyak. Hal ini pula yang menjadi patokkan para partai politik, dalam mengusung calon-calonnya yang bakalan bertarung di eforia pemilihan umum 2024. 

Naik-turun presentase tiap-tiap nama yang bakalan bertarung di 2024, semuanya itu kembali kepada citra partai politik pun citra dari calon presiden dan calon wakil presiden. Apakah citranya dari hari ke hari makin bagus atau malah ke sandung suatu problem/kasus??

Tentu saja ketika ada kesalahan/kasus yang dibuat atau terjadi di masing-masing parpol atau anggota parpolnya itu sendiri atau bahkan kandidat capres & cawapresnya terjerat kasus, maka secara tidak langsung akan membuat elektabilitasnya turun. 

Turunnya elektabilias partai dan kandidat capres/cawapres, tergantung kasus/masalah/masa lalunya yang pernah terjadi. Karena era sekarang, hampir semua tidak ada yang bisa ditutup-tutupi, era jaman yang dimana semua warga +62 bisa melihat di sosial media yang beredar. 

Makanya perlu menjadi perhatian khusus dan kehati-hatian khusus juga dalam fase-fase menjelang 2024. Sedemikian menjaga bahkan menaikkan citra bagus dan prestasi di publik, agar secara survei nama dan popularitas serta elektabilitasnya kian hari kian naik.

Terakhir, ketika ada kandidat yang secara lembaga survei namanya kian hari kian naik, walaupun naiknya secara perlahan 90% bisa dipastikan itulah pemenangnya di 2024 nantinya.

Menarik kita tunggu, siapa kira-kira yang bakalan menang dalam pertandingan demokrasi 2024. Mengingat beberapa kandidat dari capres dan cawapres, banyak pemain baru. Siapakah yang bakalan mendominasi alur dinamika politik di Indonesia? Bersama kita saksikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun