Mohon tunggu...
Yafet Ronaldies
Yafet Ronaldies Mohon Tunggu... Freelancer - Human Mood-an

Ordinary Writer || Digital Writer || Freelance || Hobi makan || Enjoy Cook {Linke Ideologie}

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Sisi Terang dan Sisi Gelap "Good Looking"

25 Oktober 2022   13:19 Diperbarui: 25 Oktober 2022   13:22 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Stempel good looking sering diberikan kepada orang-orang yang dianggap punya wajah yang cantik atau ganteng terus didukung dari penampilan yang kece dan keren, seolah-olah ada privilege menjanjikan buat mereka yang dianggap good looking. Kendatipun demikian, secara sudut pandang orang-orang (Netizen). Good looking itu secara tidak langsung dia abstrak, maksudnya abstrak itu ialah penilaian cakep/keren atau tidaknya seseorang tergantung pada subjek (humans) yang melihatnya. Apakah layak atau gak orang tersebut diberikan gelar good looking? Semua kembali ke penilaian Netizen.

Booming nya isu good looking di Indonesia sekitar tahun 2019 akhir. Trend isunya ini sebenarnya lebih condong kepada kaum-kaum anak muda, yang biasa nge-thread dibeberapa sosial media. Sebagian ada yang merasa fine-fine aja terkait good looking ini, akan tetapi banyak juga dari mereka yang gak suka ketika good looking mesti diterapkan dalam kehidupan. Penilaian kepada seseorang cantik atau ganteng merupakan penilaian yang kadang objektif pun subjektif. Di Indonesia sendiri, tiap-tiap era memiliki standar kecantikkan/ketampanan berbeda-beda. Misalkan pada sekitar tahun 1970-an, orang yang kulitnya berwarna kuning langsat dianggap good looking. Akan tetapi berdasarkan survei ZAP Beauty Index 2020, sebanyak 82.5% menganggap seseorang yang cantik/ganteng adalah bersih, putih, glowing (yang mukanya licin-licin, wkwk). Namun, akhir-akhir ini fenomena perempuan berkulit sawo matang yang dianggap menawan oleh sebagian besar laki-laki dan perempuan, seperti Asmara Abigail, Anggun C.Sasmi, Marion Jola, dan Titi Rajo Bintang. Menjadi good looking tidak melulu harus menyerupai artis/aktris Korea atau Hollywood dengan hidung mancung, pipi seksi (tirus), dan kulit putih pun mulus.

Penulis cuman mau sampaikan kalau dari sudut pandang hukum, memang tidak ada satu pun undang-undang baik dari Undang-Undang Dasar Tahun 1945 sebagai puncak tertinggi pun sampai peraturan perundang-undangan, yang mengatur secara jelas terkait topik tulisan kali ini yaitu good looking. Emang sih gak penting-penting amat untuk membuat undang-undang tentang good looking, ntar yang ada malah membuat anggaran-anggaran aja. Hehehe... Bahkan dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Penempatan Tenaga Kerja, tidak ada sama sekali penetapan terkait standar good looking untuk melamar suatu pekerjaan, yang ada hanya mengenai biodata tenaga kerja, kompetensi serta pendidikan dari pekerja dan sebagainya.

Memliki fashion yang keren serta wajah cantik atau ganteng ternyata dapat menjadi salah satu faktor kesuksesan seseorang. Contohnya seperti artis, aktris, sampai selebgram yang menjadikan tampilan fisik (pakaian & wajah) mereka sebaga sarana penghasil pundi-pundi lahan keuagan mereka. Because, dengan penampilan menarik (cetar membahana) bahkan memiliki wajah cantik atau ganteng pun glowing, membuat mereka semakin laris dalam kanca dunia entertainment mereka masing-masing. Memang gak bisa dipungkiri jikalau wajah yang glowing dan penampilan yang keren, selalu menjadi titik perhatian publik. Entah orang-orang tersebut bakal meniru gaya style dari sih doi good looking, bahkan membeli skincare yang sama terhadap idola mereka yang dianggap cantik/ganteng. Dengan harapan muka mereka bisa glowing seperti idola atau fans yang mereka sukai. Sebuah privilege yang bagus, ketika kalian mampu buat merawat wajah kalian menjadi glow up untuk lebih percaya diri buat tampil di hadapan banyak orang. Menariknya, untuk sekarang ini banyak kita jumpai beragam banyak produk skincare, mulai dari harganya biasa, standar, sampai pada harga skincare yang sangat sultan alias mahal. Of course, kalau beli skincare harus menyesuaikan dari isi dompet masing-masing. Ketika menjadi glowing itu membuatmu bahagia, silahkan dilanjutkan/beli. Karena emang secara sadar atau tidak, publik selalu memusatkan perhatian kepada mereka-mereka yang dari segi wajah cantik atau ganteng untuk disenangi/kagumi. Bahkan good looking bisa menjadi salah satu faktor untuk memikat dan menarik hati lawan jenis.

Selanjutnya impact dari good looking ini ternyata membawa suasana positif di sirkel pertemanan/persahabatan. Bahkan bisa menjadi motivasi buat orang lain, untuk berusaha tampil good looking di depan banyak orang. Pastikan akan membuat tingkat kepercayaan diri kita meningkat, untuk tampil di depan umum, good looking emang menjadi hal utama. Misalkan mau pergi ke nikahan teman/sahabat bahkan mantan, harus berdandan, berpenampilan sangat keren dan menarik. Kalau bisa seminggu sebelum acara harus maskeran/perawatan wajah dulu. Apalagi kalau misalkan mau tampil nyanyi ikut perlombaan (paduan suara, model, dll), atau bahkan menjadi Master of Ceremony (MC) pastinya kita akan sangat memperhatikan penampilan serta wajah kita harus glow up pada saat hari H nya.

Hampir semua perusahaan bahkan kantor-kantor, ketika ada orang mau melamar kerjaan minimal dia harus berpenampilan rapi. Di tempat manapun, kalau melamar pekerjaan terus datang dengan celana pendek, sandal jepit, terus pakai sarung, terus gak mandi, pasti auto di usir. Dikarenakan memang penilaian orang secara langsung bisa dilihat dari mata, maksudnya penilaian kecil terhadap seseorang bisa dilihat dari penampilannya pada saat mau melamar pekerjaan dan mengisi sebuah acara. Mestinya perlu kesiapan yang matang secara penampilan dan wajah, untuk memikat agar kita diterima.

Mereka-mereka yang mempunyai label good looking biasanya mendapatkan prioritas utama dan kenyamanan dalam sebuah perkumpulan (seperti disanjung). Misal nih, human good looking secara gak senggaja menyenggol orang yang gak dikenal, pasti orang yang disenggol sama human good looking bilang gini "ohh yaah, gakpp gakpp, saya juga yang salah gak lihat jalan". Coba kalau dibalik, orang yang gak good looking (jelek), nyenggol orang yang gak dikenal, auto dihajar kali tuh orang. Secara langsung orang-orang yang memiliki tingkat kecantikkan/kegantengan, selalu memilki tempat yang baik yang akan diberikan kepada orang lain (termasuk orang lain yang gak dikenal).

Selain itu, orang secara penampilan keren dan wajah cantik/ganteng selalu terhindar dari hinaan atau bullying massal. Hampir gak ada celah buat mengolok-olok mereka-mereka yang good looking. Tak hanya itu mereka kaum good looking terkadang menjadi idola lawan jenis.

Gak kalah pentingnya mereka yang good looking cepat sekali mendapatkan pasangan alias jomblonya gak terlalu lama. Yaah, pastinya efek kecantikkan/kegantengan yang dimiliki. Siapa sih yang bakal nolak ketika didatangi sama orang good looking? Pasti dengan sigap menerimanya.

Gak reasonable banget rasanya ketika hanya membahas sisi terang dari good looking ini. Berikut beberapa uraian, yang dimana sisi kegelapan dari mereka-mereka yang good looking.

Orang-orang good looking biasanya banyak di sinisin sama orang lain (iri hati). Sering mendapatkan stima negatif, seolah-olah subjek good looking ini hanya menang tampilan/wajah doang, tapi isi otak kosong (goblok). Pokoknya stima itu datang dari para haters mereka pun netizen di sosial media. Entah itu stima atau hujatannya related dengan kehidupan human good looking pun pandangan subjektif dari publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun