Mohon tunggu...
YAFATA Journalistic
YAFATA Journalistic Mohon Tunggu... Akun Resmi YAFATA Journalistic

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjalin Ukhuwah dan Menjaga Warisan Ulama: Halal Bihalal & Mushofahah Santriwan-Santriwati YAFATA Pasca-Ramadan 1446 H

11 April 2025   22:12 Diperbarui: 11 April 2025   22:35 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama keluarga besar YAFATA (Sumber: Dokumen pribadi)

Subang -- Yayasan Pondok Pesantren Al-Qur'an Tuhfatul Athfal (YAFATA) menggelar acara Halal Bihalal & Mushofahah Santriwan--Santriwati, sebagai bentuk syukur sekaligus sarana mempererat ukhuwah Islamiyah pasca-Ramadan. Kegiatan berlangsung pada Jumat, 11 April 2025, pukul 08.00--10.30 WIB, bertempat di Maqbaroh Apa dan Masjid YAFATA, dan diikuti oleh keluarga besar yayasan serta seluruh santri.

Rangkaian kegiatan yang berlangsung dengan penuh kekhidmatan ini terdiri dari empat sesi utama:

  1. Ziarah Maqbaroh

Acara diawali dengan ziarah ke makam para tokoh penting yang telah berjasa besar dalam sejarah dan perkembangan YAFATA, yaitu:

  • KH. Drs. Moh. Musa Muttaqiin, M.Si (Apa Musa)
  • KH. Aceng Salman Hujaj Abdussalam, S.Th.I (Apa Aceng)
  • Hj. Suryaningsih (Ibu Nining) -- putri dari wakif pesantren H. Odi Karto, sekaligus merupakan guru MTs YAFATA yang telah mendampingi proses pendidikan santri selama bertahun-tahun dengan penuh dedikasi.

Ziarah dipimpin oleh H. Muhammad Andri, M.Pd. dan menjadi momentum penting untuk mengenang keteladanan, perjuangan, dan dedikasi mereka terhadap pendidikan dan dakwah Islam melalui pesantren.

Ziarah Madbaroh (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ziarah Madbaroh (Sumber: Dokumentasi pribadi)
  1. Mushofahah Santriwan--Santriwati

Tradisi mushofahah atau saling bersalaman dan bermaafan di antara para santri, asatidz, dan seluruh keluarga besar YAFATA berlangsung hangat dan penuh keharuan. Ini menjadi salah satu bentuk nyata dari upaya menjaga persaudaraan, membersihkan hati, dan memperkuat hubungan spiritual di lingkungan pesantren.

  1. Halal Bihalal

Setelah mushofahah, seluruh hadirin berkumpul dalam suasana kekeluargaan untuk melanjutkan tradisi halal bihalal. Momen ini dimaknai sebagai sarana menjalin silaturahmi yang tulus serta memperbarui semangat kebersamaan dalam menjalankan kehidupan pesantren.

  1. Makan Ketupat Bersama

Acara ditutup dengan santap bersama berupa hidangan khas Lebaran, seperti ketupat dan opor ayam. Makan bersama ini melambangkan kesederhanaan, persaudaraan, dan nikmatnya berbagi dalam suasana pasca-Ramadan yang penuh berkah.

Dalam tausiyahnya, KH. Iim Ibrohim memberikan pesan inspiratif kepada seluruh hadirin untuk terus menjaga semangat Ramadan dalam kehidupan sehari-hari:

"Bulan Ramadan adalah tempat kita belajar dan berlatih. Setelahnya, sudah tentu kita harus menjadi pribadi yang lebih baik lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun