Mohon tunggu...
Yadi Pebri
Yadi Pebri Mohon Tunggu... Wiraswasta - #MerawatSilaturahim

Pemuda Muhammadiyah, Founder Ruang Gagasan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bertemu Bung Karno dalam Mimpi

1 Juni 2020   06:58 Diperbarui: 11 Juni 2021   09:10 2505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.kompasiana.com/yadipebri

Sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan sampai saat ini bung Karno sang pemimpin besar Revolusi Indonesia menjadi inspirator bagi kaum muda.

Narasi-narasi dalam pidato yang dibawanya, membuat siapapun yang mendengarnya Takjub.

Tembok tahanan tak dapat memadamkan kobaran semangat dalam dirinya, keluar masuk tahanan serta di asingkan pemerintahan kolonial Belanda sudah menjadi kebiasaan yang diterimanya.

Perlawanannya terhadap penjajahan bangsa terhadap bangsa yang lain lawan lewat narasi-narasi dalam pidatonya.

Baca juga: Ida Ayu Nyoman Rai: Kisah Cinta Orangtua Soekarno

Semangat bung Karno diharapkan lahir pada Soekarnoisme muda hari ini, yang terus berjuang  membentuk apa yang telah diperjuangkan sejak dulu, kemerdekaan Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan supaya terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Judul tulisan ini penulis ambil, dikarenakan sekitar beberapa tahun yang lalu saya pernah bermimpi bertemu dengan bung Karno, saat bersalaman dengan beliau saya melihat aura wajahnya berseri dengan penuh keakraban.

Saya berbicara dengan nya, saya sampaikan bahwa saya sangat mengagumi beliau, saya katakan juga kalau saya biasa membaca bukunya yang berjudul "Gelora Semangat Bung Karno".

Baca juga: Diplomasi Indonesia Era Soekarno: Konferensi Asia Afrika

Mimpi ini tidak pernah lupa dalam ingatan, seakan pertemuan itu nyata.

Sampai hari ini saya cari buku yang berjudul itu tapi belum ketemu, demikianlah cerita mimpi singkat saya bertemu Bung Karno Presiden pertama Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun