Mohon tunggu...
Santri Kendel
Santri Kendel Mohon Tunggu... Jurnalis - @NgopiYuk

Pegiat dunia literasi sejak 2017, Redaksi Aktif Annajahsidogiri.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Ambisi dan Inovasi

25 Oktober 2021   22:59 Diperbarui: 26 Oktober 2021   19:54 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu merasa kurang  adalah sifat alamiah yang dimiliki oleh semua manusia. Ketika suatu pencapaian telah dicapai, maka ia segera bergerak  untuk mencapai tujuannya yang lain. Sifat inilah yang pada dasarnya selalu mendorong manusia untuk senantiasa berjuang, bersaing dan berinovasi dengan hal-hal yang ada disekitar mereka.  Dengan sifat ini pula manusia senantiasa mengalami perkembangan dalam fase hidupnya

Seperti yang kita ketahui bersama, awal mula mobil tercipta  hanyalah berupa kendaraan roda tiga bertenaga uab yang sekadar berfungsi sebagai pengangkut peralatan perang . Kemudian penemuan ini terus dikembangkan hingga lahirlah saat ini berbagai macam mobil dengan kecanggihan yang mencengangkan.

 Coba bayangkan andaikan penemuan mobil itu terhenti pada penemuan mobil bertenaga uab, tidak ada generasi manusia yang mau berinovasi atas penemuan tersebut. Sudah barang tentu kita tidak akan merasakan kemudahan yang ada saat ini.  Waktu-waktu penting-pun terbuang percuma hanya gara-gara kita masih  menggunakan mobil bertenaga uab yang hanya  memiliki kecepatan 20 km per jam. Hal ini  membuktikan bahwa sifat selalu merasa kurang adalah  keniscayaan pada diri setiap manusia.

Walau demikian sifat selalu merasa kurang pada diri manusia tidak selalu berarti positif , seringkali keberadaannya  memunculkan hal-hal buruk. Diantaranya, sifat selalu merasa kurang seringkali mengarahkan mereka pada ambisi pribadi" yang tentunya sangat buruk bagi manusia. Kenapa?

Baca Juga: Esesnsi Tambahan Nikmat dalam Syukur

1. Membuat rasa bahagia terhapus

Sumber: unplash
Sumber: unplash

Kesibukan seseorang dalam mecapai target pribadinya seringkali membuatnya lupa bahwa dia berhak bahagia dan membahagiakan orang-orang dekat disekitarnya.  Tidak ada kosa kata santai dalam hidup mereka, sebab prinsip hidup mereka adalah kerja, kerja dan kerja

2. Sulit menerima kenyataan

Sumber: unplash_cok
Sumber: unplash_cok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun