Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fiksi Penggemar RTC] Hutan Larangan

9 September 2015   16:13 Diperbarui: 11 September 2015   11:44 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

  

Nomor : 12, Y_Airy

 

"Aduh, kok makin kedalem makin serem sih?" keluh Tina, gadis cantik berambut ikal dengan bibir tipis yang di hiasi lipstik merah muda. Dia tak berhenti mengeluh sejak turun dari mobil hingga berjalan sejauh ini, "makanya kalau di bilangin nggak usah ikut tuh nurut, lagian nggak ada yang mau nyomot Dodi kok di hutan kek gini!" seru Dayat.

"Tapi aku penasaran juga, tapi nggak nyangka kalau ternyata nih hutan emang nyeremin!"

"Kamu bisa diem nggak, mau aku jahit mulutnya?" ancam Dodi,

"Jahit pake mulut maksudnya...!" tukas Dayat, membuat Tina memonyongkan mulutnya yang seksi, "Eh, Lis....bener ini jalannya, kok makin masuk perasaanku makin nggak enak sih!"

"Aku yakin kok ini jalannya, emang sih....udah lebih sepuluh tahun aku nggak ke sini sejak papa sibuk di Jakarta, tapi aku yakin bener kok!"sahut Listia, gadis cantik yang sering di juluki si penyihir kampus, tak elak....banyak juga yang mencibirnya sebagai nenek sihir. Meskipun ia jarang menggunakan kekuatan spiritualnya yang di warisinya dari sang kakek buyut.

"Ah, tapi kok nggak nyempe-nyampe, udah lebih setengah hari kita jalan!" keluh Dayat,

"Sabar aja, paling juga setengah hari lagi kita nyampe!" guraunya dengan nada serius, "ha....setengah hari lagi?" spontan Tina yang langsung terhuyung seperti mau ambruk, Dodi langsung menangkapnya, "awas ya, kalau pingsan kita tinggalin!" ancamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun