Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Novelet] Magnolia

10 April 2019   09:44 Diperbarui: 27 April 2019   09:43 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apa maksudmu?" tanya Nikho polos,

Magnolia menggerutu. 

"Kau yang memaksa masuk ke dalam hidupku, meski kau tahu aku tidak mau. Dan ketika aku mulai terbiasa dengan adanya dirimu, kau dengan seenaknya menghilang," suaranya agak lantang. 

Nikho melebarkan mata, ia sungguh tak mengerti!

Nafas Magnolia terlihat memburu, menampakan amarah.

"Kau sungguh bodoh, atau kau memang bajingan!" makinya kesal seraya menghampiri Nikho, dan kini mereka berpandangan dengan begitu dekat. Nikho hanya diam, ini pertama kalinya ada wanita yang berani memakinya seperti itu! Namun ia melihat ada embun bening di mata Magnolia-yang perlahan menggelinding meluncuri pipinya. 

"Aku selalu mencoba membencimu, ya... kulakukan itu. Karena aku takut," aku Magnolia yang membuat Nikho kian membisu. "Aku takut apa yang kutakutkan terjadi, dan kau tahu apa itu?" bibirnya bergetar oleh isak lembutnya yang mengisi keheningan beberapa saat.

"Jatuh cinta padamu,"

Mata Nikho melebar, dan perlahan tulangnya seperti mencair. Membuatnya ingin roboh, ia pikir wanita itu sungguh membencinya-karena siapa dirinya!

Bibir Nikho bergerak-gerak, tapi tak ada suara yang terlahir. Bahkan ekspresinya tak bisa dibaca, 

"Kucoba untuk mengingkari itu, tapi hatiku..." isaknya kembali pecah, membuatnya sulit berkata, "kupikir-aku bisa, tapi...." kalimatnya terhenti ketika tubuhnya terseret ke dalam dekapan Nikho. Dan tangisnya harus pecah ketika tubuh mereka menyatu. Tak ada kata lagi, karena Nikho pun tak harus menjelaskan apa-apa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun