"Keyra,"
"Siapa kau sebenarnya?"
Andai aku tahu, aku juga tidak tahu siapa aku. Lalu bagaimana bisa kujelaskan padanya tentang apa yang terjadi!Â
"Aku juga bingung, intinya ... keluargaku memiliki musuh, dan mereka mengincarku. Itu saja,"
Aku tahu Keyra tak sepenuhnya percaya. Tapi dia mencoba tersenyum, "Seperti rival bisnis?"
Kujawab dengan jinjingan alis dan kedikan bahu. Keyra tersenyum ragu.Â
"Jadi, kau ingin menjauh?"
Ada kediaman sejenak. Aku paham jika dia bersikap waspada,
"Kalau begitu seharusnya aku tak bicara padamu," sahutnya lalu tersenyum.Â
Kubalas jawaban itu dengan senyum juga, ada perasaan lega yang menyelip di hati karenanya. Aku senang karena Keyra tak berpikir untuk menjauh dariku, tapi ada rasa takut juga yang merayap. Aku tak ingin jika Keyra terlibat, apalagi sampai terjadi sesuatu padanya. Tapi aku juga ingin selalu dekat dengannya. Entah apa yang terjadi dengan diri ini, ada perasaan aneh setiap kami bersama. Mungkinkah sebuah rasa itu bisa muncul dalam waktu sesingkat ini?Â
* * *Â