Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wild Sakura #Part 25 -1: Sebuah Kesepakatan

10 Juni 2016   16:08 Diperbarui: 10 Juni 2016   16:12 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sonia kian termangu. Tentu saja ia tak punya uang untuk mengganti biaya rumah sakit yang sudah Ryan tanggung, bagaimanapun Ryan memang sudah menolongnya. Jika ia bertemu dengan orang jahat, berandalan atau semacamnya, mungkin nasibnya akan jauh lebih buruk. Dan jika Ryan berniat jahat, tidak mungkin pemuda itu membawanya ke rumah sakit.

"Bagaimana?" tagih Ryan. Sonia membalas tatapan pemuda itu yang sedang menunggu jawabannya, tatapan yang di iringi dengan senyum yang menyimpan puas kemenangan.  

 

"Gadis itu menghilang," seru Danu, menatap putranya yang bertanya dengan sedikit nada tuduhan, "baguslah, jadi papa tidak perlu repot melakukan sesuatu. Jika dia pergi, itu artinya dia tahu diri!" sambungnya.

Sahutan dari papanya harus membuat Rocky mengeraskan rahangnya, sepertinya papanya memang tidak tahu akan hal itu. Tapi ia tetap saja tidak suka dengan buah pemikiran orangtuanya, "keputusanku sudah bulat pa, aku tidak akan menikah dengan Nancy!" tegasnya.

Senyum kecil Danu menghilang dalam sekejap, ia bisa melihat keseriusan di raut wajah putranya, "aku mencari Sonia sampai ketemu, aku hanya akan menikah dengannya!"

"Kamu tidak akan bisa menikah tanpa restu papa dan mama!" tukas Alena, Rocky kini beralih menatap mamanya, "kalau begitu aku akan membuat kalian merestuinya!" sahutnya berdiri dari meja makan. Masih menatap mamanya. Danu dan Alena membalas tatapan itu,

"Gadis jelata itu tidak akan pernah menjadi bagian keluarga ini, Rocky. Kamu tahu itu, tidak akan pernah!" tegas Danu. Rocky tak menyahut, ia malah menyingkir dari ruang makan. Berjalan ke pintu keluar. Kedua orangtuanya menatapnya hingga menghilang di balik pintu.

"Ini tidak bisa di biarkan!" desis Danu.

"Mama jadi penasaran, seperti apa gadis itu?"

Danu menoleh istrinya, ia masih ingat seperti apa rupa Sonia meski baru bertemu langsung sekali waktu di resto. Itupun mereka tak bertatap muka langsung, tapi dari foto yang Hardi tunjukan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun