"Hem..., terserah kamu deh!" Edwanpun menyerah. Ia sedikit celingukan setelah hampir mencapai tempat kos Sonia, seperi melihat seseorang yang ia kenal di depan kamar Sonia.
"Itu..., Rocky!" desisnya. Soniapun meluruskan pandangannya ke depan, benar saja, Rocky tengah menoleh padanya. Ke arah mobil yang sedang ia tumpangi, raut pria itu menampilkan ekspresi heran dan terkejut. Mungkin karena melihat dirinya berada di dalam mobil om Edwan.
"Om, berhenti om!" pinta Sonia.
"Berhenti?" heran Edwan.
"Berhenti om, aku mohon!" pinta Sonia sekali lagi. Edwan pun menghentikan laju mobilnya, "kita putar balik om!" pinta Sonia lagi. Edean menoleh padanya dengan tatapan heran yang berlipat ganda.
"Putar balik?"
"Putar balik sekarang om, kita pergi dari sini!"
"Sonia, apapun masalahmu dengan Rocky...,"
"Kalau om nggak mau, aku bisa pergi sendiri!" potong Sonia dengan nada serius dan mengancam. Edwan terdiam menatapnya, Sonia segera membuang muka hendak membuka pintu mobil.
"Ok, om putar balik!" seru Edwan. Sonia terdiam. Edwanpun segera memutar balik mobilnya, Rocky yang semula sudah cukup girang melihat Sonia kini harus menekuk wajahnya.
"Mereka mau kemana?" desis Rocky,