Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [42]

13 Juni 2021   13:57 Diperbarui: 13 Juni 2021   14:08 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

  • ASTRO -- Should've Held On
  • Soyou & Junggigo - Some
  • Kim Jaehwan -- Some Days
  • N. FLYING -- Spring Memories
  • THE BOYZ -- Spring Snow
  • Doyoung & Sejeong -- Star Blossom
  • UP10TION -- Still with You
  • Ha Sungwoon -- Think of You
  • Bolbbalgan4 -- To My Youth
  • EXO - Wait

BAEK CHOEUN'S POV

Biasanya aku sangat senang musim dingin. Biasanya aku sangat senang Natal. Tapi kali ini, aku tidak merasakan sukacita apapun. Apakah justru di musim ini, dan setiap musim ini datang, aku hanya akan selalu mengingat kenangan buruk itu? Aku keluar dari kantorku dan menyempatkan diri menyapa para pelanggan yang ada di lantai dua.

Million Stars sangat ramai hari ini, karena ini hari terakhir kami mengadakan promo Natal. Aku ke lantai bawah dan melihat pasukan pelayan yang tidak kusangka-sangka, dan yang tidak kulihat ketika aku datang pagi ini: Hyeil, Chinye, Dongsun dan Joonki, keempatnya sibuk hilir mudik dengan tekun (mengejutkan, Joonki tampak sangat tekun juga).

"Choeun eonni! Akhirnya eonni keluar juga dari sarangmu," goda Chinye yang tampak cantik dengan rambutnya yang diikat membentuk bun di puncak kepalanya dan dihias dengan pita besar berwarna pink.

"Ah Chinye! Senang melihatmu disini!"

"Beristirahatlah yang cukup noona," ujar Dongsun yang selalu tampak tampan, "serahkan pekerjaan ringan ini pada kami."

"Pekerjaan ini ringan untuk kami, tapi tidak buat Joonki sih," tawa Hyeil yang sepertinya baru mengganti frame kacamatanya menjadi warna hitam, "tapi dia berusaha keras. Dan dia tidak menolak ketika kuajak datang."

"Apa sih yang kalian bicara... ooops!"

"NYARIS SAJA!" jerit Chinye.

Joonki baru saja mau mendatangi kami ketika dia terpeleset genangan air dan baik Hyeil dan Dongsun menangkap sikunya untuk mencegahnya jatuh. Kalau tadi dia jatuh, entah kekacauan sebesar apa yang akan dibuatnya, karena nampannya penuh dengan cangkir kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun