"Apa? Kalian tidak mengirimkan apa-apa pada kami tanggal 8 Oktober? Oh... begitu? Baiklah..."
"Bagaimana?"
"Memang benar aku memesan tepung baru dari perusahaan distributor 2 A.M... tapi kata mereka barusan, mereka tidak mengirimkan apa-apa pada kami," jawab Hyoeun-ssi bingung, "tapi aku benar-benar menelepon mereka kok, maksudku, nomornya benar. Oh ya! Mereka memang awalnya bilang barangnya kosong... tapi tak lama sesudahnya, mereka meneleponku lagi dan mereka bilang barangnya baru masuk. Jadi aku mengiyakannya..."
"Bisa jadi Hyunah punya koneksi di tempat itu, jadi bisa jadi mereka mengirimkan barang palsu, bahkan, tidak menggunakan nama 2 A.M," ujar Bojin hyong sambil berpikir keras.
"Baik, kita bisa serahkan ini pada polisi sekarang," putusku, "kita hanya perlu cari tepung mana yang bisa dijadikan barang bukti, lalu kita berikan video yang direkam Yoonha-ssi, itu sudah cukup kan?"
"Ya, ayo kita cari tepung yang bermasalah itu. Jangan lupa juga kita bisa mencari bukti dari 2 A.M kalau mereka tidak mengirimkan apapun pada kita hari itu," sambung Dongsun hyong yang langsung memeriksa tepung terdekat darinya.
"Dan mungkin kita juga butuh nota palsu yang diberikannya pada supir yang ada di video itu?" usul Hyoeun-ssi.
"Aku bisa mendapatkan semua itu. Aku akan keluar sebentar," putus Bojin hyong dan dengan cepat meninggalkan kami.
"Aku tidak mengerti," keluhku sambil mencium tepung di telapak tanganku, "mengapa Hyunah melakukan semua ini pada Choeun noona."
"Ya, aku juga tidak mengerti, kecuali kenyataan dia menyukaimu..." sambung Dongsun hyong, "kau tidak mau menemuinya?"
"Memang aku mau menemuinya."