"Tapi dari mana kalian?"
Entah bagaimana, aku merasa aku perlu merekam pembicaraan aneh ini. Aku tak yakin Million Stars ingin menukar barang tanpa menghubungi kami dulu. Jadi kuambil ponselku dan mulai merekam mereka.
"2 A.M. Kami tadinya menawari mereka untuk mengantarkannya langsung, tapi biasanya kami hanya bisa mengirim barang lewat dari jam 3 sore, tapi mereka bilang mereka butuh barangnya sekarang."
"Jadi barang mana yang akan ditukar?"
"Ini tanda terimanya. Kami sudah mengurus proses pertukaran barangnya dan mereka tetap membayar barang kalian juga. Kami akan ikut menanggung biaya perjalanannya. Barangnya disini."
Aku mengarahkan kameraku pada dua karung tepung yang berbeda merknya, tapi aku cukup mengenal barang itu juga, kualitasnya bagus. Aku masih merasa aneh karena aku yakin mereka mungkin tidak butuh tepung yang ini, tapi bisa jadi mereka membutuhkannya untuk mencoba resep baru. Lalu si pria menyerahkan amplop pada supir kami.
"Apakah biaya transportasinya cukup?"
"Ya, ini cukup. Ayo kita masukkan ke dalam."
"Tidak, jangan khawatir, aku bisa membantu kalian memasukkannya. Beri aku waktu beberapa menit."
Lalu pria itu mengangkat karung itu ke dalam truk kami. Wanita yang bersama pria tadi akhirnya berbicara juga.
"Terima kasih atas bantuannya."