Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.
- Kim Seokjin -- I Love You
- WANNA ONE -- IPU (confession version)
- SUPER JUNIOR -- Let's Not
- Standing Egg -- Little Star
- Jonghyun & Taeyeon  - Lonely
- ASTRO -- Love Wheel
- TXT -- Magic Island
- GOT7 -- Magnetic
- GOTCHA -- Make Sure Today
- GOT7 -- Miracle
MIN DONGHYUN'S POV
Aku menekan password apartemen Choeun noona dan langsung saja masuk. Aku tadi sudah mengiriminya pesan dan dia mengizinkanku datang. Apartemen hanya disinari oleh cahaya lampu remang-remang. Kurasa noona ada di kamarnya... jadi aku mengetuk pintu kamarnya.
"Donghyun?"
Aku membuka pintunya dan melihatnya duduk di ranjang, "hei noo...na..."
Senyuman terhapus dari wajahku. Noona tidak tampak bahagia, tidak seperti biasanya dia bertemu denganku. Matanya terlihat bengkak dan memerah, wajahnyapun agak bengkak, dia duduk bersandar di ranjangnya. Dia memang terlihat sangat kusut, tapi itu tidak menutupi kenyataan dia masih cantik di mataku. Dia melebarkan lengannya dan aku tau dia ingin aku memeluknya. Dengan langkah lebar, aku melangkah menuju ranjangnya dan memeluknya erat. Dia membenamkan wajahnya di dadaku dan menangis lagi. Aku mengelus belakang kepalanya lembut.
"Noona... aku disini hmm... tenanglah..."
Sepertinya butuh hampir lima belas menit untuknya benar-benar berhenti menangis. Saat itu aku sudah memberinya segelas air hangat. Dia menyeka air matanya dengan tisu yang kuberikan.
"Maaf Donghyun, aku malah menangis seperti ini waktu kau datang. Emosiku memang sedang tidak stabil hari-hari ini, jadi aku juga tidak ke caf..."
"Aku senang noona mendengarkan aku, aku malah tidak akan tenang kalau noona keluar sendirian. Ketika keadaan masih tidak aman seperti sekarang, aku tidak ingin noona keluar rumah tanpa ditemani siapapun..." ujarku perlahan.
Kejadian beberapa hari yang lalu ketika noona dilempari oleh bom air membuatku sakit hati.