"Sudahlah oppa, jangan ungkit masa lalu terus. Itu kan salahmu juga memilihnya daripada aku," aku tertawa lagi lalu minum soju beberapa teguk lagi.
"Dan aku benar-benar senang mendadak kita bertemu lagi. Kurasa ini semacam takdir. Tapi sayangnya kau sudah punya pacar."
"Pacar? Oh, maksud oppa, Dongsun? Ya, dia memang pacarku, tapi dia menyebalkan. Dia sama menyebalkannya seperti oppa."
"Oh kenapa? Apa yang terjadi?"
"Dia membohongiku dan berduaan dengan perempuan lain," tawaku keras.
"Apa? Kenapa dia melakukan itu? Kurang ajar sekali dia..."
"Ya kan dulu oppa juga melakukan itu."
"Tinggalkan saja dia."
"Apa?"
"Tinggalkan saja dia dan kembali padaku."
Aku tertawa. Kurasa itu lelucon terlucu yang pernah kudengar di sepanjang hidupku.
***