"Bagaimana aku bisa mengingatnya?"
"Aku hanya bercanda."
Akhirnya kami berdua mengobrol sambil aku makan dengan lahap. Hyunbin oppa benar: ayamnya enak sekali. Choeun harus coba makan disini juga, aku harus membujuknya keluar. Kuambil foto ayam-ayam ini dan mengirimkan padanya.
"Sudah kenyang? Mau tambah?"
"Tidak, ini sudah cukup."
"Ngomong-ngomong apa kau santai?"
"Sekarang? Yah... aku harus kembali ke caf dua jam lagi."
"Kalau begitu ayo temani aku berkeliling," ajak Hyunbin oppa.
"Eh? Tapi aku..."
"Ayolah, aku berulang tahun Cuma sekali dalam setahun dan aku hanya minta kado sederhana darimu: temani aku berkeliling."
Ya tidak enak juga sih menolaknya begini, lagipula kami berkeliling di tempat yang ramai kan? Aku akan menjelaskannya pada Dongsun lewat chat. Ah tapi kurasa Dongsun juga tidak akan berprasangka apa-apa. Dia tau hubunganku dengan Hyunbin oppa sekarang. Sebenarnya Hyunbin oppa ini lucu juga. Dia cukup lincah dalam bermain dan dia menang banyak hadiah. Tapi hadiah-hadiah itu diberikannya kepada sembarang mahasiswi yang berpapasan dengan kami. Memang dia masih berjiwa muda.