"Kau mau? Duduk saja disini, aku buatkan."
Youngkyong menganggukkan kepalanya bersemangat. Lima menit kemudian, Youngkyong sudah makan ramyeon dengan lahap seolah dia tidak makan seharian.
"Kau belum makan seharian?"
"Aku makan tiga jam yang lalu, tapi aku lapar lagi," jawab Youngkyong dengan mulut penuh ramyeon.
"Mungkin kesibukan membuatmu lapar lagi ya," ujarku sambil tertawa.
"Ngomong-ngomong, apa yang oppa lakukan disini sendirian? Sepertinya kau agak murung tadi?"
"Oh ya, sebenarnya aku sedang memikirkan sesuatu."
"Apa itu? Coba ceritakan padaku, siapa tau aku bisa bantu berpikir."
Aku ragu bercerita padamu, Youngkyong, kau kan tak pernah memikirkan sesuatu dengan sangat serius. Aku hanya tersenyum mendengar tawarannya.
"Oh tunggu sebentar," Youngkyong mengambil ponsel dari saku celana jeans pendeknya, "ya, eonni. Apa? Kenapa bisa begitu? Diganti? Kita harus cari pengganti? Tapi bagaimana mungkin, kan kita Cuma punya waktu dua puluh..."
Mendadak Youngkyong memandang lurus ke wajahku dan matanya berbinar.